KORANBOGOR.com,SURAKARTA-Wahyu Dian Silviani, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, ditemukan tewas di rumah kosong kompleks perumahan kawasan Sukoharjo. Diduga dosen muda yang mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) korban pembunuhan.
Terlepas seperti apa motif kematian dari dosen yang berusia 34 tahun itu, Dekan FEBI UIN Surakarta Rahmawan Arifin bercerita, Wahyu adalah sosok dosen muda berprestasi. Dia merupakan putri dari Guru Besar Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut Rahmawan, Wahyu memang lahir dan besar dari keluarga akademisi. “Beliau (Wahyu) ini dosen yang datang dari jauh,Mataram (Nusa Tenggara Barat).
Kami tentu sangat kehilangan dan sedih. Karena kehilangan dengan cara yang seperti ini,” kata Rahmawan seperti dilansir dari Jawa Pos Radar Solo, Jumat (25/8).
Fuad Hasyim, rekan sejawat Wahyu, memyebut bahwa korban adalah sosok pendiam. Selama ini bisa menjaga diri dan tidak banyak protes. Menurut dia, mustahil Wahyu memiliki masalah dengan orang lain. Apalagi sampai berujung dengan kematian yang tragis.
“Beliau sosoknya memang lurus-lurus saja, ngajar ya ngajar, penelitian juga jalan. Track record dia sebagai dosen memang sangat bagus,” kata Fuad.
Wahyu saat ini diketahui sedang menyelesaikan persiapannya untuk ujian studinya ke luar negeri. Terakhir kali, Fuad mengaku sempat berbincang-bincang dengan Wahyu dan membahas tentang beasiswa luar negeri yang sedang diperjuangkan.
“Hanya tinggal satu tahap saja. Kemarin kami terakhir bertemu makan bakso bareng di sekitar kampus,” kenang Fuad.
Sementara saat ini, jenazah Wahyu sudah dalam proses otopsi oleh pihak terkait. Aparat kepolisian tengah melakukan penyelidikan atas kasus ini. Rencananya, pihak keluarga dari Mataram akan menjemput jenazah Wahyu.
Pihak keluarga besar UIN Surakarta akan mengantarkan jenazah Wahyu sampai ke Mataram untuk kemudian diterima keluarga dan dimakamkan.
Diberitakan sebelumnya, Wahyu ditemukan tewas dengan kondisi bersimbah darah dan tertutupi kasur lantai, di sebuah rumah di Perumahan Grama Sejahtera, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, pada Kamis (24/8).