KORANBOGOR.com,JAKARTA-Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Steve Scott, hari ini bergabung bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim, untuk meluncurkan buku “Bangkit Lebih Kuat: Studi Kesenjangan Pembelajaran”, yang membahas dampak pandemi COVID-19 terhadap pembelajaran siswa dan jalan menuju pemulihan.
Pemerintah Australia, melalui Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi ekosistem pendidikan.
“Pemerintah Australia bangga dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia di seluruh tingkat pendidikan. Kami berkomitmen mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal,” kata Wakil Duta Besar Scott.
Pada tahun 2021 hingga 2023, INOVASI bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah melakukan serangkaian kajian terkait dampak COVID-19 terhadap pembelajaran.
Penelitian yang dilakukan satu tahun setelah pandemi ini menemukan adanya indikasi kehilangan pembelajaran. Dua tahun setelah pandemi, studi ini menemukan indikasi pemulihan pembelajaran.
Studi menemukan bahwa fokus pada kebutuhan setiap siswa berkontribusi penting pada pemulihan pembelajaran. Metode utama yang digunakan meliputi penilaian diagnostik, pembelajaran terdiferensiasi, dan penerapan kurikulum yang menekankan pada kemampuan literasi dan numerasi dasar. Strategi-strategi ini sejalan dengan prinsip-prinsip utama Kurikulum Emansipasi atau Kurikulum Merdeka.
Menteri Nadiem mengatakan bahwa “gotong royong” atau bekerja bersama adalah salah satu kunci utama keberhasilan Merdeka Belajar. Sejak awal, Merdeka Belajar dirancang sebagai sebuah gerakan, agar seluruh kalangan masyarakat terlibat dalam mentransformasi sistem pendidikan,” jelas Menteri Nadiem.
Inisiatif Merdeka Belajar selalu melibatkan kolaborasi antar pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, satuan pendidikan, masyarakat umum, keluarga, dan mitra pembangunan. “Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah Australia melalui program INOVASI. Kemitraan ini merupakan bentuk kolaborasi nyata untuk mewujudkan transformasi di bidang pendidikan,” jelasnya.
INOVASI telah bekerja di Indonesia sejak tahun 2016 dan dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar, khususnya di bidang literasi, numerasi, dan inklusi. INOVASI bekerja di empat provinsi, yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara. Selama pandemi COVID-19, INOVASI berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah, universitas, serta masyarakat untuk mendorong pemulihan pembelajaran.
Program INOVASI telah berhasil memperkuat kapasitas 53.605 guru, kepala sekolah, pengawas, dan fasilitator lokal. INOVASI juga telah memberikan manfaat bagi 553.048 siswa kelas dini di 7.322 sekolah dasar dan madrasah di Indonesia. Memulihkan pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan jangka panjang membutuhkan perubahan mendasar pada ekosistem pendidikan. INOVASI mendukung Pemerintah Indonesia untuk melakukan transformasi pendidikan yang melibatkan berbagai pihak guna mempercepat peningkatan hasil belajar siswa.
Pertanyaan Media: Public-Affairs-JAKT@dfat.gov.au