KORANBOGOR.com,JAKARTA-Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menilai tidak ada yang namanya persatuan jika masih ada ketimpangan. Mewujudkan persatuan harus diawali dengan menuntaskan ketimpangan di masyarakat.
“Persatuan dalam ketimpangan saya kepingin lihat di mana. Persatuan dalam ketimpangan, persatuan dalam ketidakadilan, kalau itu semua ada, menarik untuk dipelajari,” ujar Anies di Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta, Kamis (9/11).
Anies mencontohkan risiko balkanisasi dari ketimpangan. Yugoslavia mengalami peristiwa geopolitik tersebut dan menjadi tujuh negara pecahan.
“Kenapa itu terjadi? Karena yang sering dibicarakan adalah perbedaan suku, etnis, dan bahasa, yang terlupa adalah ketimpangan, kesejahteraan yang luar biasa antarwilayah itu,” ujar Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan masalah ketimpangan ekonomi hingga kesejahteraan perlu dituntaskan segera. Ia pun berkomitmen untuk membereskan hal itu, terlebih untuk tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
“Kita ingin 2045 satu kemakmuran karena jangan sampai makmurnya beda-beda. Kita ingin bangsa kita utuh, bangsa kita jangan tercerai berai. Supaya utuh harus ada kesetaraan, harus ada keadilan,” jelas Anies.