KORANBOGOR.com,JAKARTA-Bakal calon presiden (capres)Â Ganjar Pranowo menekankan, cara mengentaskan kemiskinan tidak hanya dengan memberikan bantuan berupa sembako. Komitmen itu akan terwujud, jika sumber daya manusia (SDM) mengalami kualitas peningkatan, salah satunya melalui pendidikan.
“Mengentaskan kemiskinan itu tidak hanya bisa dengan dibagi, pak bantuan blt (bantuan langsung tunai) belum dibagikan, yang miskin hanya dikasihkan untuk kebutuhan makannya, kalau ada satu aja di keluarga itu sarjana, itu bisa meningkatkan taraf hidup,” kata Ganjar saat menghadiri Rakernas LDII di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (8/11).
Ganjar mengungkapkan, saat masih menjabat Gubernur Jawa Tengah dirinya berhasil membuat SMK untuk keluarga miskin. Sekolah tersebut gratis, sehingga diharapkan dengan peningkatan kualitas pendidikan akan bisa mengubah kehidupannya.
“Mereka bisa menjadi penopang keluarga, bayar hutangnya, terharu itu. Itu karakter tapi tidak hanya material, tapi juga moral.
Kira-kira bisa dinasionalkan tidak? Itu afirmasi action, pak Ganjar ko punya konsep ini? Wong aku ini melarat, dan hutang orang tua saya itu setelah kami semua bekerja, jadi makan bulan ini itu ngutang, dibayar bulan depan,” ungkap Ganjar.
Ia pun mengaku dirinya bisa sampai kuliah strata dua (S2) karena jerih payah untuk bisa mengubah kehidupannya.
“Gara-gara sekolah, S2 saya biayai dewe, lah kalau saya dulu enggak kuliah, enggak mungkin sekarang LDII ngundang saya,” ucap Ganjar.
Merespons ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno meyakini, pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mampu merealisasikan visi misi dalam mengentaskan kemiskin.
Ia menyebut, Ganjar telah berpengalaman selama menjabat gubernur sehingga mampu mengelaborasikan pengalamannya ke tingkat nasional.
“Gagasan yang baik dan profresif. Siapapun capres yang punya ide bagus untuk kemajuan bangsa layak diapresiasi,” ujar Adi.
Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini menyarankan, agar setiap rencana kebijakan dapat diperhitungkan dengan matang. Sehingga harapan agar Indonesia keluar dari negara berpendapatan rendah akan terwujud.
“Tinggal nanti dikawal, andai Ganjar-Mahfud terpilih menang pilpres, janji dan komitmen politik semacam ini harus diwujudkan,” pungkas Adi.