KORANBOGOR.com,JAKARTA-Kementerian Kesehatan meyakini dugaan korupsi terkait pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 melibatkan individu tertentu di lingkungan internal.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut dugaan korupsi ini terjadi sebelum Budi Gunadi Sadikin menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
“Sejauh yang kami ketahui, kejadian ini terjadi sebelum masa kepemimpinan Pak Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan (Menkes),” ujar Nadia saat dihubungi di Jakarta, Jumat (10/11/2023) seperti dikutip dari Antara.
Seperti diketahui Budi Gunadi Sadikin dilantik sebagai Menteri Kesehatan oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Desember 2020.
Mengenai individu yang terlibat, Nadia menyebut bahwa belum ada informasi lebih lanjut dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Belum ada komunikasi lebih lanjut dari KPK. Proses hukum sudah berjalan, dan hanya waktu yang akan memberikan kejelasan, mungkin terkait dengan individu tertentu,” katanya.
Nadia mengatakan dugaan korupsi ini menjadi bahan evaluasi langkah-langkah pencegahan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Kemenke.
“Penyelidikan ini akan menjadi landasan bagi peningkatan terus-menerus upaya Kemenkes dalam mencegah KKN,” ujar Nadia.
Nadia menyampaikan bahwa Kemenkes telah melakukan berbagai langkah pencegahan KKN, termasuk melalui digitalisasi sistem pelayanan kesehatan yang transparan dan akuntabel.
“Dalam pengadaan barang dan jasa di Kemenkes RI, katalog elektronik sudah mencapai 90 persen dari total anggaran kesehatan,” ungkap Nadia.
Menurutnya, metode e-katalog telah mengurangi potensi penyalahgunaan wewenang jika dibandingkan dengan metode lelang dalam penyediaan barang dan jasa.
“Walaupun belum mencapai 100 persen, namun metode e-katalog telah membuktikan efektivitasnya, meskipun beberapa kebutuhan belum terdaftar dalam e-katalog,” jelasnya.
KPK mencatat bahwa kerugian negara akibat dugaan korupsi dalam pengadaan APD di Kemenkes mencapai ratusan miliar rupiah. Hingga saat ini, KPK masih terus mengembangkan penyidikan terkait kasus tersebut.