KORANBOGOR.com,JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan nama-nama dari 11 Panelis ,yang akan berdiskusi untuk merumuskan pertanyaan untuk debat pilpres putaran keempat.
Diketahui, Debat pilpres keempat telah dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 21 Januari 2024 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC),di mana yang akan maju adalah para cawapres.
Anggota KPU, August Mellaz,mengatakan bahwa kesebelas panelis yang ditunjuk itu datang dari latar belakang yang berkaitan erat dengan tema debat pilpres keempat. Ia memastikan, kesemua panelis adalah orang-orang yang kompeten di bidangnya.
“Jadi kami sudah mendapatkan nama dan kesediaan 11 orang panelis yang mewakili profil, kompetensi, pengalaman berdasarkan kebutuhan tema-tema debat,” kata August, dilansir dari situs resmi KPU, Kamis (18/1).
Adapun tema debat pilpres keempat adalah meliputi Pembangunan Keberlanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.
Berikut ini daftar 11 panelis yang bakal merumuskan pertanyaan debat pilpres keempat:
- Abrar Saleng, Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanuddin
- Arie Sujito, Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol UGM
- Arif Satria, Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Rektor Institut Pertanian Bogor
- Dewi Kartika Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria
- Fabby Tumiwa Ahli Transisi Energi/Direktur Eksekutif Institute Essential Services Reform
- Haryadi Kartodihardjo, Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor
- Ridwan Yahya, Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
- Rukka Sombolinggi, Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/Ahli Masyarakat Adat
- Sudharto, P. Hadi, Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015
- Sulistiyowati Irianto, Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia
- Tubagus Furqon Sofhani, Ahli Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Institute Teknologi Bandung. (*)