Australia dan Indonesia Memperdalam Kerja Sama Transisi Energi

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Australia dan Indonesia semakin memperkuat kerja sama transisi energi melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Jakarta pada Selasa 2 Juli.

David Fredericks, Sekretaris Departemen Perubahan Iklim, Energi, Lingkungan & Air Australia (DCCEEW) dan Dr Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menandatangani MoU tersebut.

David Fredericks mengatakan MOU ini memperdalam kemitraan antara Australia dan Indonesia, yang dibangun berlandaskan keunggulan komparatif kedua negara, untuk mendukung transisi energi dan mendorong investasi di bidang infrastruktur energi dan manufaktur energi ramah lingkungan.

“Dalam kolaborasi ini, kami akan bekerja sama untuk berbagi pengetahuan dan pendekatan praktik terbaik untuk mengatasi isu-isu utama dalam transisi energi dan mencapai nol emisi karbon,” kata David Fredericks.

Kedutaan Besar Australia akan bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk mengidentifikasi peluang kolaborasi dengan fokus pada integrasi jaringan energi terbarukan, efisiensi energi, dan rantai pasokan energi bersih.

Dr. Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM mengatakan, “Indonesia sangat ingin meningkatkan kerja sama dengan Australia di sektor energi. Kami juga bertujuan untuk mendorong investasi swasta untuk mempercepat perjalanan kita menuju pencapaian nol emisi karbon.”

Kemitraan ini akan memperkuat Dialog Energi Australia-Indonesia yang diadakan setiap tahunnya. Hal ini didasarkan pada berkembangnya keterlibatan Australia dalam perubahan iklim dan transisi energi di Indonesia, termasuk kunjungan Duta Besar Australia untuk Perubahan Iklim, Kristen Tilley baru-baru ini ke Indonesia.

Hal ini juga melengkapi peluncuran KINETIK – Kemitraan Iklim dan Infrastruktur Australia-IndonesiaMoU kerja sama kendaraan listrik antara Australia-Indonesia, dan MoU antara Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pembiayaan Ekspor Australia untuk mengembangkan fasilitas pembiayaan modal sebesar USD200 juta guna mendukung transisi energi Indonesia.

Pertanyaan Media: Public-Affairs-JAKT@dfat.gov.au

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada 2024 : 312 Perkara Hasil Pilkada Digugat Ke Mahkamah Konstitusi

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Gugatan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) jumlahnya sangat banyak, mencapai 312 perkara. Demikian...

Berita Terkait