Perusahaan Otomotif Asal Cina BYD ,Akan Bangun Pabrik Di Turki Investasi Rp 16 Triliun

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Perusahaan mobil asal China, BYD membuat kejutan dengan berencana membangun pabrik mobil senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 16,1 triliun di Turki. Rencananya pabrik tersebut akan resmi beroperasi pada 2026 dan akan memproduksi mobil listrik dan hybrid sebanyak 150.000 unit per tahun.

Dilaporkan Carscoops, Rabu (10/7/2024) langkah BYD membangun pabrik di Turki diyakini secara signifikan akan  meningkatkan akses merek tersebut ke Uni Eropa. Jumlah yang besar diyakini memudahkan BYD menguasai pasar mobil listrik di Eropa.

Selain itu BYD juga  bisa menghindari tarif impor terbaru pada kendaraan listrik buatan China yang baru saja disahkan belakangan ini. “Pabrik ini akan mempekerjakan sekitar 5.000 orang. Tidak jelas berapa proporsi mobil yang diproduksi di pabrik tersebut akan berupa kendaraan listrik versus plug-in hybrid, namun ini kemungkinan akan tergantung pada permintaan konsumen,” terang Carscoops.

Sementara BYD menyebutkan alasan mereka memilih Turki untuk membangun pabrik mobil baru. “Keunggulan unik Turki seperti ekosistem teknologi yang berkembang, basis pemasok yang kuat, lokasi yang luar biasa, dan tenaga kerja yang terampil, investasi BYD di fasilitas produksi baru ini akan semakin mengembangkan kemampuan produksi lokal merek tersebut dan meningkatkan efisiensi logistik,” jelas BYD.

Saat ini mobil-mobil China yang masuk ke wilayah Eropa memang mengalami sedikit pembatasan berupa tarif regulasi baru yang diputuskan Uni Eropa. BYD bahkan akan menghadapi tarif 27,5% pada kendaraan listrik yang mereka produksi di China dan dijual di Eropa.

Hal itu dilakukan untuk melindungi industri otomotif Eropa yang memang terdampak langsung dari hadirnya mobil-mobil buatan China. Turki bahkan baru saja memberlakukan tarif tambahan sebesar 40% pada semua kendaraan China untuk melindungi industri mobil dalam negeri mereka.

Untungnya bagi BYD, Turki adalah bagian dari Uni Pabean Uni Eropa, yang berarti kendaraan yang dibangun di sana dapat diekspor ke Eropa tanpa tarif tambahan. Akhir pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayip Erdogan mengatakan kepada pemimpin China Xi Jinping bahwa tarif 40% ini akan dibebaskan untuk merek yang berinvestasi dalam produksi di Turki, yang sekarang sedang dilakukan oleh BYD.

Lebih dari 1,4 juta kendaraan diproduksi di Turki tahun lalu, dengan sekitar 70% merupakan mobil penumpang dari merek-merek termasuk Hyundai, Toyota, Renault, dan Ford. Menariknya, produsen mobil asing belum mendirikan pabrik mobil baru di negara tersebut sejak tahun 1997, ketika Honda membuka pabrik di sana.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Merayakan Alumni Australia di acara Gig on the Green

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Kedutaan Besar Australia di Jakarta menyelenggarakan festival "Gig on the Green" untuk para alumni Australia pada 7 September, dengan...

Berita Terkait