Jenis Jenis Investasi Yang Ada Di Indonesia

Harus Baca

Jenis Investasi Berdasarkan Aset

Sebelum mengenali jenis-jenis investasi yang ada di Indonesia, sebaiknya sahabat memahami dulu kategorisasinya berdasarkan bentuk aset.

Terdapat dua jenis investasi berdasarkan aset, yaitu aktiva riil dan aktiva finansial. Berikut adalah penjelasan singkatnya:

1. Aktiva Riil

Aktiva riil adalah aset berharga dalam bentuk riil yang dapat dijadikan sebagai investasi, seperti properti, tanah, dan emas.

2. Aktiva Finansial

Berbeda dengan aktiva riil, aktiva finansial berbentuk instrumen finansial atau sekuritas, seperti saham, deposito, obligasi, dan reksadana.

Jenis Investasi Berdasarkan Jangka Waktu

Dari jenis-jenis investasi yang ada, pembagian kategori yang paling umum didasarkan pada jangka waktu keuntungannya.

Investasi berdasarkan jangka waktu dibagi menjadi dua, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Inilah masing-masing penjelasannya:

1. Jangka Pendek

Pada dasarnya, investasi adalah kegiatan penanaman modal yang dilakukan oleh investor. Dari penanaman modal tersebut didapatkan keuntungan yang dapat dicairkan.

Investasi jangka pendek berarti keuntungan bisa didapatkan dalam waktu singkat. Adapun jangka waktu pendek yang dimaksud berkisar antara tiga bulan hingga satu tahun.

Umumnya, investasi jangka pendek memiliki dua karakter, yaitu berkualitas tinggi dan dan memiliki likuiditas tinggi.

Meskipun pencairannya relatif singkat, jenis investasi ini cenderung memiliki return atau keuntungan sedikit jika dibandingkan dengan investasi jangka panjang.

Beberapa jenis investasi jangka pendek yang ada di Indonesia adalah deposito, reksadana, P2P lending, dan surat utang negara.

2. Jangka Panjang

Berkebalikan dari investasi jangka pendek, keuntungan dari investasi jangka panjang bisa didapatkan dalam waktu yang relatif lama.

Tidak jarang investor baru bisa menikmati return setelah 3 tahun, 5 tahun, bahkan 10 tahun setelah menanamkan modal.

Meskipun waktunya cenderung lama, investasi jangka panjang sering kali membuahkan return atau keuntungan besar. Hal tersebut sebanding dengan risiko tinggi yang diambil.

Di antara jenis-jenis investasi yang ada, investasi jangka panjang kerap kali membutuhkan modal besar.

Tidak jarang juga investasi berjangka panjang mengalami kerugian pada beberapa tahun pertama. Maka dari itu, jenis investasi ini tidak disarankan untuk investor pemula.

Dari jenis-jenis investasi jangka panjang di Indonesia, saham merupakan salah satu aset yang cukup populer di kalangan investor.

Jenis-Jenis Investasi di Indonesia

Ragam investasi di Indonesia bisa dijabarkan dengan mengenali masing-masing aset yang kerap digunakan untuk mendapatkan keuntungan.

Jenis-jenis investasi di bawah ini memiliki karakteristik yang menjadikannya bernilai tinggi di mata investor.

Inilah penjelasan dari beberapa jenis investasi yang umumnya ditemukan di Indonesia:

1. Emas

Dari jenis-jenis investasi yang ada, emas tergolong sebagai aktiva riil karena wujud fisiknya. Emas yang dijadikan investasi umumnya memiliki kadar 24 karat.

Dibandingkan dengan aktiva riil lainnya, nilai emas cenderung stabil dan mengalami peningkatan setiap tahunnya secara historis.

Biasanya, emas batangan lebih dipilih sebagai aset investasi karena kadar kemurniannya. Kepemilikan emas pun bisa bertambah dengan penerapan sistem menabung.

Namun, jika khawatir menavung emas di rumah,sahabat bisa menabung emas di Pegadaian yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pembelian emas bisa dimulai dari Rp10 ribu saja melalui aplikasi Pegadaian Digital atau langsung di outlet Pegadaian terdekat.

2. Saham

Saham merupakan aset yang berpotensi mendatangkan return tinggi, namun juga berisiko tinggi. Dilihat dari jenis-jenis investasi saat ini, saham merupakan aset yang menjadi pilihan populer.

Saat membeli saham, itu artinya investor berhak atas sebagian kepemilikan dari perusahaan yang mengeluarkannya.

Maka dari itu, semakin banyak saham yang dibeli, peluang keuntungan pun akan semakin besar.

Return dari saham sendiri biasanya berupa dividen atau pertumbuhan nilai dari saham itu sendiri.

3. Reksadana

Reksadana merupakan jenis investasi di mana sejumlah uang diserahkan kepada manajer investasi untuk dikelola hingga mendapatkan keuntungan.

Terdapat lima jenis reksadana yang umumnya ditemukan, yaitu:

  • Reksadana saham.
  • Reksadana pendapatan tetap.
  • Reksadana pasar uang.
  • Reksadana campuran.
  • Reksadana indeks.

Dari jenis-jenis investasi reksadana di atas, reksadana pasar uang memiliki risiko terendah. Sedangkan, reksadana saham memiliki peluang keuntungan paling tinggi.

4. Obligasi

Jenis investasi berbentuk surat utang yang diperjualbelikan kepada publik disebut sebagai obligasi.

Pembeli obligasi meminjamkan sejumlah dana untuk dikelola sehingga berpeluang menghasilkan keuntungan bagi investor.

5. Properti

Termasuk dalam jenis-jenis investasi jangka panjang, properti merupakan aktiva riil yang bernilai tinggi. Meskipun begitu, risiko properti masih terbilang rendah dan tidak sering terjadi fluktuasi.

Investasi properti membutuhkan modal besar, dimulai dari pembelian tanah, pembangunan properti, hingga perawatan bangunan secara berkala. 

6. Deposito

Pada dasarnya, deposito mirip dengan tabungan. Namun faktor yang membedakannya adalah tingkat bunga dan jatuh tempo.

Umumnya, suku bunga deposito lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan. Bunganya berada pada kisaran 5% hingga lebih dari 6% per tahun.

7. Surat Utang Negara

Sebagai salah satu jenis investasi jangka pendek, surat utang negara menawarkan keuntungan cepat dan proses yang aman.

Investasi surat utang negara dikelola langsung oleh negara. Bentuk investasinya dalam surat pernyataan utang yang dikeluarkan oleh negara untuk dijual kepada investor.

8. Fintech Peer to Peer Lending (P2P Lending)

Penanaman modal UMKM di Indonesia disebut sebagai Fintech P2P Lending. Keuntungan didapatkan dari bagi hasil atas keuntungan usaha.

Meskipun labanya didapatkan rutin setiap bulan, tingkat risikonya terbilang cukup tinggi karena ketidakpastian kesuksesan dari UMKM itu sendiri.

Itulah jenis-jenis investasi yang dapat dijadikan pertimbangan untuk menambah keuntungan dan memperbaiki kondisi keuangan.

Di antara jenis-jenis investasi di atas, emas bisa menjadi pilihan yang tepat bagi investor pemula.

Di samping nilainya yang stabil dan risikonya yang rendah, emas juga bisa dicairkan dengan mudah kapan saja dan di mana saja.

Jika tertarik berinvestasi emas, sahabat bisa membuka Tabungan Emas di Pegadaian. Emas bisa digadaikan atau dijual dengan mudah jika sahabat memerlukan dana darurat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Polri Terus Mengusut Dugaan Keterlibatan Eks Menkominfo Di Kasus Judi Online

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Polisi terus menyelidiki dugaan keterlibatan seorang mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dalam kasus judi online (judol) yang menyeret...

Berita Terkait