KORANBOGOR.com,JAKARTA-Australia dan Indonesia menyelenggarakan Indonesia Data Hackathon (INDAthon) yang pertama dalam rangka meningkatkan pembuatan kebijakan melalui penggunaan data yang kuat dan statistik resmi yang berkualitas, di Jakarta pada tanggal 17-19 September.
INDAthon mempertemukan para analis data, analis kebijakan, dan ilmuwan data dari berbagai lembaga pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mencari solusi atas masalah-masalah kebijakan dengan menggunakan data nyata. Acara ini didukung bersama oleh Australian Bureau of Statistics, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Prospera (Kemitraan Australia Indonesia untuk Pembangunan Ekonomi).
“INDAthon menekankan pentingnya pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan yang tepat,” kata Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi.
“Kami percaya pengalaman ini akan memperkaya kemampuan pegawai negeri sipil dalam membentuk kebijakan berbasis bukti, sekaligus mendorong inovasi dalam penggunaan dan pembagian data.”
“INDAthon pertama adalah sebuah kesuksesan besar. Acara ini menunjukkan betapa pentingnya data, dan cara-cara inovatif yang dapat digunakan untuk menemukan solusi baru atas masalah-masalah kebijakan di dunia nyata,” ujar Simon Anderson, Penjabat Minister Counsellor Economic, Investment and Infrastructure di Kedutaan Besar Australia.
Pemenang dari acara ini, yang akan diumumkan pada Hari Statistik Nasional tanggal 26 September, akan mengunjungi Australia pada bulan Februari 2025 untuk mengembangkan kemampuan yang akan memperkaya keterampilan mereka.
INDAthon diselenggarakan sebagai bagian dari program Prospera, yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif di Indonesia, termasuk membina kemitraan yang kuat antara lembaga-lembaga pemerintah Indonesia dan Australia.
Pertanyaan Media: Public-Affairs-JAKT@dfat.gov.au