Menlu Jerman Annalena Baerbock. (AP/AP)
KORANBOGOR.com-Pemerintah Jerman mengumumkan akan menutup seluruh konsulat Iran di negaranya, untuk memprotes eksekusi terhadap warganya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock mengumumkan pada Kamis (31/10/2024), bahwa negaranya akan menutup tiga konsulat Iran di Frankfurt, Munchen, dan Hamburg. “
Bukan tanpa alasan hubungan diplomatik kedua negara berada pada titik terendah,” ujarnya.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan keputusannya menutup tiga konsulat akan berdampak pada 32 staf konsulat. Baerbock tidak menyebutkan soal kedutaan besar Iran di Berlin.
Namun, ia mengatakan Jerman akan terus mempertahankan saluran diplomatik dan kedutaan besar di Teheran untuk terus menekan pembebasan warga negara Jerman yang ditahan secara tidak masuk akal.
Tindakan Jerman tersebut diambil setelah media Iran melaporkan pada Senin (28/10/2024), bahwa Jamshid Sharmahd, seorang warga negara Jerman asal Iran telah dieksekusi karena serangan teroris.
Jerman telah menarik duta besarnya untuk Iran dan memanggil kuasa usaha Iran untuk menyampaikan protesnya. “Kami menegaskan kepada Iran bahwa mengeksekusi warga negara Jerman akan menimbulkan konsekuensi serius. Insiden ini menunjukkan bahwa Iran tidak bertindak sesuai logika diplomatik normal,” kata Baerbock.
Para pejabat Jerman menuduh Iran bermain politik dengan mengeksekusi Sharmahd karena pemerintahan di Berlin mendukung Tel Aviv (Israel) dalam konflik di Timur Tengah.
Iran mengecam keputusan tidak rasional Jerman dan memanggil duta besar Jerman di Teheran untuk menyampaikan protes.
Sharmahd (69 tahun), warga negara Jerman asal Iran dan penduduk tetap di AS, adalah seorang insinyur perangkat lunak yang bekerja dan menulis artikel untuk situs kelompok oposisi Iran yang berbasis di luar negeri, yang mengkhususkan diri dalam kritik terhadap kepemimpinan negara Persia itu. Dia ditangkap pada tahun 2020 di Uni Emirat Arab (UEA) dan kemudian dibawa ke Iran.
Pengadilan Iran pada Februari 2023 menjatuhkan hukuman mati kepada Sharmahd atas tuduhan keterlibatan dalam pengeboman masjid tahun 2008 di Kota Shiraz yang menewaskan 14 orang dan melukai 300 orang.
Keluarga Sharmahd menegaskan dia tidak bersalah. Meskipun ada peringatan dari Jerman, Iran tetap melaksanakan hukuman mati terhadap Sharmahd dan menyatakan bahwa paspor Jerman tidak memberikan kekebalan kepada siapa pun, terutama penjahat teroris.