KORANBOGOR.com,JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menindaklanjuti temuan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dugaan persekongkolan dalam pengadaan rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh.
Demikian permintaan Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim kepada wartawan di Jakarta, Selasa 17 Desember 2024.
“KPK harus segera turun tangan (selidiki dugaan persekongkolan pengadaan rangkaian kereta cepat). Agar informasi ini tidak menjadi kegaduhan yang berkepanjangan di masyarakat,” kata Gus Rivqy, sapaan Rivqy Abdul Halim.
Gus Rivqy mengaku kecewa apabila informasi KPPU tersebut benar, karena telah mencoreng moda transportasi kebanggaan Indonesia tersebut.
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, praktik korupsi di dunia perkeretaapian bukan kali ini saja terjadi. Ia menyebut proyek pembangunan kereta api Trans Sulawesi juga pernah tersandung kasus hukum.
“Entah sudah berapa kali kasus begini terjadi, Trans Sulawesi juga dikorupsi. Ini kok kereta cepat juga ada temuan,” kata Gus Rivqy
Gus Rivqy juga meminta Menteri BUMN Erick Thohir menegakkan komitmennya dalam memberantas korupsi di lingkungan BUMN.
“Tidak ada pilihan lain kecuali diusut sampai ke akarnya,” pungkas Gus Rivqy.
Sebelumnya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama pada Sekretariat Jenderal KPPU, Deswin Nur, mengatakan, dugaan persengkongkolan dalam pengadaan rangkaian kereta cepat Whoosh bersumber dari laporan masyarakat yang melibatkan PT CRRC Sifang Indonesia sebagai Terlapor I (yang juga merupakan panitia tender) dan PT Anugerah Logistik Prestasindo sebagai Terlapor II.