Durabilitas Mobil Listrik Menyamai Mobil Konvensional

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Durabilitas mobil listrik kini tidak lagi menjadi alasan bagi calon pemilik kendaraan untuk ragu beralih dari mesin pembakaran dalam (ICE). Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Birmingham dan London School of Economics (LSE), mobil listrik (EV) telah terbukti memiliki daya tahan yang setara dengan mobil konvensional, bahkan menunjukkan peningkatan keandalan yang lebih cepat.

Dikutip Carscoops, Sabtu (25/4/2025), studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Energy ini menganalisis lebih dari 300 juta catatan uji Kementerian Transportasi Inggris (MOT) dari tahun 2005 hingga 2022, mencakup data 30 juta kendaraan. Hasilnya mengungkapkan bahwa masa pakai rata-rata mobil listrik kini mencapai 18,4 tahun dengan jarak tempuh hingga 200.000 km. Angka ini sebanding, bahkan sedikit melampaui rata-rata masa pakai mobil bensin yang mencapai 18,7 tahun dengan jarak tempuh sekitar 187.000 km.

Dr Viet Nguyen-Tien, salah satu penulis studi, menegaskan pentingnya temuan ini. Ia mengatakan temuan tersebut akan memberikan wawasan penting tentang masa pakai dan dampak lingkungan kendaraan listrik. “BEV (battery electric vehicle) bukan lagi hanya opsi niche, tetapi sudah jadi alternatif yang layak dan berkelanjutan untuk kendaraan tradisional menuju masa depan nol karbon,” ujarnya.

Lebih lanjut, studi ini menunjukkan bahwa kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) telah mengalami percepatan peningkatan keandalan dibandingkan mobil berbahan bakar fosil. Setiap tahun produksi membawa peningkatan kemungkinan keandalan sebesar 12% pada mobil listrik, jauh melampaui peningkatan 6,7% pada mobil bensin dan 1,9% pada mobil diesel.

Robert Elliott, Profesor Ekonomi dari Universitas Birmingham, juga menyoroti manfaat lingkungan yang dihadirkan oleh mobil listrik. Menurutnya saat ini produksi mobil listrik memang masih mengeluarkan emisi yang sering dikritik banyak orang.

Hanya saja seiring waktu kontribusi pada lingkungannya justru melampaui hal tersebut.   “Meskipun emisi awal dari produksi lebih tinggi, kendaraan listrik yang tahan lama dapat dengan cepat mengimbangi jejak karbonnya, berkontribusi pada upaya melawan perubahan iklim,  menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang,” jelasnya.

Meski durabilitas mobil listrik sudah menyamai mobil konvensional, para peneliti menegaskan bahwa studi lebih lanjut tetap diperlukan untuk memahami potensi jangka panjang kendaraan ini. Salah satu tantangan yang masih ada adalah tingginya biaya penggantian baterai, yang hingga kini masih jauh lebih mahal dibandingkan penggantian komponen serupa pada mobil ICE.

Namun, dengan durabilitas mobil listrik yang terus meningkat, kekhawatiran akan keandalan dan masa pakai kendaraan ini dapat dikesampingkan. Mobil listrik kini bukan hanya alternatif, melainkan solusi nyata menuju keberlanjutan lingkungan dan efisiensi energi di masa depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Menteri ESDM Ultimatum Inpex Masela Ltd ,Karena Proyek Blok Masela Molor PuluhanTahun

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengultimatum akan mencabut konsesi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Blok Masela...

Berita Terkait