KORANBOGOR.com,JAKARTA-Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris meminta pemerintah bersikap bijaksana dalam menanggapi ramainya seruan ‘kabur aja dulu’ di media sosial. Menurutnya, fenomena ini bisa menjadi otokritik bagi pemerintah.
“Hastag #KaburAjaDulu yang belakangan ramai disuarakan anak-anak muda di media sosial harus direspons pemerintah dengan bijaksana, bukan dengan sembarang mencap orang tidak nasionalis, atau bahkan dengan ucapan antipati ‘kalau perlu jangan balik lagi’,” ujar Charles kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).
Charles mengatakan, tagar ‘kabur aja dulu’ bisa menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk melakukan otokritik buat dirinya sendiri. Menurut dia, tagar tersebut mencerminkan kondisi anak muda yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah.
“Tagar ini menunjukkan bahwa banyak anak muda kita hari ini yang tidak puas dengan berbagai kondisi dalam negeri, yang akhirnya berpengaruh negatif pada pekerjaan atau peluang mereka dalam mendapatkan pekerjaan yang layak,” tandas dia.
Lebih lanjut, Charles menegaskan konstitusi Indonesia jelas mengatur setiap orang berhak untuk memilih pekerjaan dan bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Termasuk, kata dia, dalam memilih bekerja di luar negeri.
“Jadi, bekerja di luar negeri adalah hak setiap warga negara demi memajukan kehidupannya. Namun yang terpenting semua prosesnya harus dilakukan sesuai prosedur,” imbuh dia.
Karena itu, Charles berharap Kementerian P2MI bisa membuka lebih luas lagi peluang kerja di luar negeri bagi WNI dengan keahlian seperti perawat atau tenaga medis, tenaga kerja industri, dan sebagainya. Apalagi, kata dia, pekerja migran Indonesia atau PMI di luar negeri adalah penyumbang devisa kedua terbesar bagi negara.
“Dengan devisa Rp 230 triliun per tahun, mereka adalah pahlawan bagi perekonomian Indonesia. Dengan adanya fenomena #KaburAjaDulu, pemerintah justru harus fokus dalam memperkuat program-program penempatan dan pelindungan bagi PMI kita di luar negeri,” pungkas Charles.