KORANBOGOR.com-Grup musik Sukatani menjadi sorotan karena lagu berjudul Bayar Bayar Bayar yang dianggap melecehkan institusi kepolisian. Dalam lagu itu, vokalis Sukatani berani menyuarakan lirik lagu yang frontal, seolah menyiratkan bahwa polisi hanya bekerja jika dibayar. Hal ini diduga membuat aparat kepolisian merasa gerah.
Akibatnya, lagu tersebut tiba-tiba menghilang dari berbagai layanan streaming di dunia maya. Tak lama setelah itu, kedua personel Sukatani, Syifa Al Lufti dan Novi Citra Indriyati, membuka identitas mereka dan menyampaikan permintaan maaf atas lagu tersebut.
Publik pun akhirnya mengetahui siapa sosok Alectroguy (Syifa Al Lufti) dan Twister Angel (Novi Citra Indriyati). Menariknya, sorotan terbesar justru dialamatkan kepada Novi Citra Indriyati. Sosoknya menjadi perhatian karena ia ternyata merupakan seorang guru di IT Mutiara Hati, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Latar belakang ini semakin memicu rasa penasaran publik terhadap Novi Citra Indriyati. Banyak yang mengapresiasi sikap kritisnya, terutama mengingat profesinya sebagai pendidik.

Sabtu (22/2/2025), jejak akademik Novi Citra Indriyati menunjukkan bahwa sikap kritisnya tidak muncul begitu saja.
Novi Citra Indriyati merupakan lulusan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto, Jawa Tengah. Dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Bakat Seni Musik Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Musik di MIN Purwokerto Kabupaten Banyumas, sikap kritisnya sudah terlihat sejak masa kuliah.
Bahkan, hal itu tampak jelas dalam moto yang ia tuliskan di awal skripsinya: “Keberanian itu butuh dilatih, bukan datang secara tiba-tiba seperti wahyu Tuhan.”
Moto tersebut merupakan penggalan puisi dari aktivis ternama Wiji Thukul. Selain kutipan dari Wiji Thukul, Novi Citra Indriyati juga menuliskan kalimat yang cukup frontal dalam bagian ucapan syukurnya setelah menyelesaikan skripsi: “Terhadap penindasan, seni kami melawan.”
Pilihan moto dan ungkapan tersebut setidaknya menggambarkan bagaimana sikap kritis Novi Citra Indriyati terbentuk. Tidak heran jika, ketika membentuk band Sukatani bersama Syifa Al Lufti, lagu-lagu dalam album perdana mereka Gelap Gempita benar-benar sarat dengan kritik sosial.
Dalam album itu, Novi Citra Indriyati mengangkat berbagai isu, mulai dari modernisme, globalisasi, hingga pentingnya kearifan lokal. Bisa dibilang, album Gelap Gempita adalah sebuah karya musik yang patut diapresiasi karena keberanian Sukatani, khususnya Novi Citra Indriyati, dalam menyuarakan kritik terhadap sosial, politik, dan lingkungan yang dekat dengan kehidupan mereka.
Tentu saja, hal ini didukung oleh latar belakang akademik yang kuat serta aktivitas pergerakan yang cukup intens dari vokalis Sukatani, Novi Citra Indriyati. Setidaknya, ia mengingatkan para penggemar musik punk akan sosok Greg Graffin, vokalis Bad Religion, seorang profesor punk yang menuangkan sikap kritisnya melalui lirik-lirik provokatif.