Polda Sumut Meminta Masyarakat Tapanuli Utara Waspadai Potensi Gempa Susulan

Harus Baca

KORANBOGOR.com,TAPUT-Polda Sumatra Utara meminta masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara mewaspada potensi Gempa susulan setelah serangkaian gempa mengguncang wilayah itu pada Selasa (18/3) pagi. Gempa tercatat telah menelan korban jiwa dan luka, serta menimbulkan kerusakan yang cukup serius.

“Kami meminta masyarakat agar tetap waspada dan segera menghubungi petugas apabila membutuhkan bantuan,” tegas Plt Kabid Humas Polda Sumut Kombes Yudhi Surya Markus Pinem, Selasa (18/3).

BMKG mencatat wilayah Tapanuli Utara (Taput) diguncang enam kali gempa dalam rentang waktu kurang dari dua jam. Dua gempa utama terjadi hanya dalam selisih 56 detik, diikuti empat Gempa Susulan yang terus mengguncang wilayah tersebut.

Gempa pertama terjadi pada pukul 05.22 WIB dengan magnitudo 5,5, disusul gempa kedua pada pukul 05.23 WIB dengan magnitudo 5,6. Kedua episenter berada di darat dengan kedalaman 10 km, masing-masing berlokasi 19 km dan 14 km tenggara Tapanuli Utara.

Guncangan dirasakan cukup kuat oleh warga hingga ke Kabupaten Toba, Humbang Hasundutan dan Kota Sibolga. BMKG mengingatkan bahwa gempa susulan masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan sehingga masyarakat diminta tetap waspada dan menghindari bangunan yang mengalami kerusakan serius.

Warga yang tinggal di sekitar tebing dan daerah rawan longsor juga diimbau segera mencari tempat yang lebih aman. Jika terjadi gempa kembali agar segera mencari tempat terbuka dan menghindari bangunan yang berpotensi roboh.

Kombes Yudhi memastikan pihaknya telah menerjunkan para personel ke lokasi-lokasi terdampak untuk ikut terlibat dalam melakukan berbagai upaya penanganan. Terutama membantu evakuasi korban serta mengatur lalu lintas di jalur-jalur yang terdampak bencana.

Hingga saat ini, pendataan jumlah total korban, kerusakan fasilitas umum maupun rumah warga masih berlangsung. Untuk sementara, polisi mencatat serangkaian gempa tersebut menelan satu korban jiwa dan menyebabkan satu korban luka-luka.

Korban meninggal dunia bernama Kartini Manalu, 70, dan meninggal suaminya, Hulman Hutabarat, 67, mengalami luka-luka. Keduanya menjadi korban setelah rumah mereka di  Dusun Lumban Tonga-tonga, Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, tertimpa longsoran tebing, saat tertidur.

Gempa juga memicu tanah longsor di beberapa titik jalan lintas Sumatera. Dua titik longsoran ditemukan di Desa Hutabarat, sementara satu titik lain terdapat di Desa Lobupining, Kecamatan Pahae Julu, yang menghambat akses transportasi.

Di kecamatan itu sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan parah. Bangunan yang terdampak meliputi Kantor Kepala Desa Pardomuan Nainggolan, bengkel milik warga, serta Jembatan Siria-ria di Desa Siopat Bahal.

Jalur Jalinsum di Desa Silangkitang mengalami retakan dan beberapa tiang listrik juga dilaporkan roboh. Sejumlah rumah warga mengalami retak pada dinding dan atap, memaksa para penghuninya mengungsi sementara ke rumah kerabat mereka yang lebih aman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mentan Andi Amran Copot Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalsel

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengambil tindakan tegas dengan mencopot Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Kalimantan Selatan, Dani Satrio. Pencopotan itu...

Berita Terkait