Koalisi Masyarakat Sipil : Tanggapan Istana soal Teror Kepala Babi Tunjukkan Pemerintah Abaikan Kebebasan Pers

Harus Baca

Foto: Hasan Nasbi )

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Koalisi Masyarakat Sipil mengecam keras pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan,Hasan Nasbi, terkait teror paket kepala babi yang dikirim orang tak dikenal ke kantor media Tempo pada Kamis (20/3). Kepala babi itu dikirim bertepatan dengan aksi unjuk rasa menolak pengesahan Revisi Undang-Undang Nomor 34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Perwakilan Koalisi sekaligus Ketua Centra Initiative, Al Araf, menilai, respon Hasan tidak mencerminkan empati dan melanggar prinsip Kenenasan PERS. Sebelumnya, Hasan mengeluarkan pernyataan yang menyuruh Tempo untuk memasak kepala babi tersebut.

“Pernyataan tersebut cenderung merendahkan, tidak patut disampaikan oleh seorang Kepala Kantor Komunikasi Presiden,” kata Araf lewat keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (22/3).

Bagi Koalisi, pernyataan Hasan tak dapat didiamkan karena mengandung unsur kebencian terhadap kelompok jurnalis atau media. Terlepas dari sikap dan posisi media untuk kritis terhadap situasi yang ada, ungkapan yang menyepelekan teror ini mengusik hak rasa aman seseorang, khususnya bagi jurnalis dalam kerja-kerja jurnalistiknya.

“Ungkapan yang disampaikan Hasan Nasbi menunjukkan rendahnya komitmen pemerintah, yang diwakili Kantor Komunikasi Kepresidenan, terhadap demokrasi dan kebebasan sipil,” jelas Araf.

Alih-alih menyampaikan rasa keprihatinan, Koalisi justru memandang sikap Hasan seolah mendukung aksi teror tersebut. Oleh karena itu, sambung Araf, Koalisi mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk meninjau kembali posisi Hasan dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. 

Lebih lanjut, Koalisi menganggap aksi teror yang dialami Tempo sebagai praktik purba yang seharusnya sudah ditinggalkan. Menurut Araf, pihaknya mendesak agar kasus teror segera diungkap, sehingga dapat diketahui pelakunya.

Saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (21/3), Hasan menyarankan agar kepala babi yang ditujukan untuk jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana atau Chicha, untuk dimasak saja. Pernyataan itu didasarkan sikap Chicha yang menanggapi aksi teror dengan humor.

“Saya lihat medsos Chicha, dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. Kirimin daging babi dong,” kata Hasan. 

Ia berpendapat, teror yang dialami Tempo adalah masalah media tersebut dengan pihak lain. Sementara, pemerintah tidak tidak mau ikut campur dengan kegiatan tersebut.

Terlepas dari respon pribadi Chicha terhadap aksi teror, Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yarsa yang didamping Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) sudah melaporkan pengiriman kepala babi itu ke Bareskrim Polri, kemarin.

Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/153/III/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 21 Maret 2025

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Polri Terus Mengusut Dugaan Keterlibatan Eks Menkominfo Di Kasus Judi Online

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Polisi terus menyelidiki dugaan keterlibatan seorang mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dalam kasus judi online (judol) yang menyeret...

Berita Terkait