KORANBOGOR.com,SURABAYA-Ribuan massa dari masyarakat sipil dan mahasiswa melakukan aksi Tolak Undang-undang (UU) TNI di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (24/3).
Pantauan dilapangan massa aksi mulai memadati Jalan Gubernur Suryo sejak pukul 14.00 WIB. Mereka kompak mengenakan pakaian serbahitam sambil membawa poster dan spanduk berisi keresahan masing-masing.
Ada yang bertuliskan “Kembalikan TNI Ke Barak”. Yang lain “RUU TNI Dikebut, Supremasi Sipil Direbut. Poster bernada satire juga mewarnai aksi. Salah satunya “Hari Ini? Tikus dan Babi, Besok? Bisa Jadi Kamu”
Aksi dimulai dengan arak-arakan dari Jalan Basuki Rahmat menuju ke Jalan Gubernur Suryo. Sesampainya di lokasi aksi, mereka melakukan teatrikal dan dilanjutkan dengan orasi.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair) Aulia Thaariq Akbar mengatakan aksi demonstrasi kali ini bertajuk Seruan Aksi Surabaya Menggugat, Tolak UU TNI, Tolak Dwifungsi ABRI.
“Kami melebur bersama elemen sipil untuk menyuarakan penolakan, yang sebelumnya juga sudah dilakukan (Di aksi kamisan) kemarin,” ujar Aulia Thaariq yang juga Ketua BEM SI Jawa Timur, Senin (24/3).
Menurutnya, UU TNI yang baru disahkan memungkinkan prajurit militer untuk kembali ke sektor sipil, yang dikhawatirkan dapat membahayakan demokrasi yang telah diperjuangkan selama ini.
Ada 8 tuntutan yang dibawa, yakni Tolak Revisi Undang-Undang (UU) TNI, Tolak Perluasan Fungsi TNI dalam Ranah Sipil, Tolak Penambahan Kewenangan TNI dalam Ranah Operasi Militer Selain Perang, Terutama Di Ranah Siber.
Kemudian Bubarkan Komando Teritorial, Tarik Seluruh Militer Dari Tanah Papua, Kembalikan TNI ke Barak, Revisi Undang-undang Peradilan Militer Untuk Menghapus Impunitas Di Tubuh TNI, dan Copot TNI Aktif di Jabatan Sipil.