KORANBOGOR.com,JAKARTA-Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka atas kepergian salah satu legenda musik Indonesia, Titiek Puspa. Sang maestro tutup usia pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, dalam usia 87 tahun.
Kepergiannya meninggalkan jejak panjang dalam perjalanan musik nasional yang telah ia warnai selama lebih dari tujuh dekade.
Karier Titiek Puspa dimulai pada tahun 1952. Namanya mulai meroket di era 1960-an saat bergabung dengan Orkes Studio Jakarta. Puncak popularitasnya terjadi pada tahun 1970 hingga 1980-an, menjadikannya salah satu ikon musik paling berpengaruh di Indonesia.
Salah satu momen bersejarah dalam hidup Titiek Puspa adalah ketika dirinya menjadi penyanyi Istana pada masa pemerintahan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno.
Bagi Titiek, pertemuan dengan Bung Karno adalah pengalaman yang sangat berkesan, bahkan ia menggambarkan sosok sang presiden seperti figur ayah yang penuh wibawa dan kasih.
“Saat bertemu dengan bapak (Bung Karno), rasanya seperti bertemu ayah sendiri. Beliau adalah sosok yang sangat saya hormati dan kagumi. Saya tidak merasa takut, malah justru senang bisa dekat dengan beliau,” ujar Titiek dalam wawancaranya salah satu kanal YouTube, dikutip Beritasatu.com, Kamis (10/4/2025).
Titiek juga mengungkapkan bahwa dirinya adalah penyanyi pertama yang secara langsung diminta oleh Bung Karno untuk tampil di Istana.
“Bapak sendiri yang bilang ke saya, ‘Mulai sekarang, Titiek Puspa jadi penyanyi Istana.’ Saya pun dipanggil langsung ke Istana oleh presiden,” kenangnya.
Saat menerima undangan pertamanya ke Istana, Titiek mengaku cukup terkejut. Ia bahkan sempat kembali ke rumah untuk mengganti pakaian karena merasa perlu tampil lebih pantas.
“Saya waktu itu lagi di RRI Jakarta yang memang dekat dengan Istana. Tapi kan enggak bisa sembarangan pakai baju, harus pakai kain. Jadi saya pulang dulu, pakai konde, berdandan sendiri. Dari dulu memang saya selalu dandan sendiri, sampai sekarang pun masih begitu,” tuturnya sambil tersenyum.
Pertemuan pertamanya dengan Bung Karno meninggalkan kesan mendalam. “Waktu pertama kali lihat bapak, rasanya seperti ada aura yang luar biasa. Saya sampai menundukkan kepala karena merasa begitu segan. Bahkan sempat berpikir jangan-jangan beliau memeluk saya karena saking kuatnya aura itu,” ujar Titiek.
Setelah penampilannya di Istana, Bung Karno langsung menetapkan Titiek sebagai penyanyi tetap Istana. “Sejak saat itu, sekitar tahun 1961 atau 1962, saya sudah resmi menjadi penyanyi Istana,” tambahnya.
Sebagai penyanyi Istana, Titiek juga kerap diajak Bung Karno dalam perjalanan dinas ke negara-negara tetangga. Ia menyebut bahwa dalam setiap kunjungan, mereka biasanya menginap terpisah, yakni Bung Karno di hotel, sedangkan para pengisi acara ditempatkan di kediaman kedutaan.
“Jadi memang tidak campur, masing-masing punya tempat sendiri,” jelasnya.
Puluhan tahun setelah peran istimewanya di masa Bung Karno, nama Titiek Puspa tetap bersinar dan karya-karyanya terus dikenang lintas generasi. Sosoknya tidak hanya dikenang sebagai seniman, tetapi juga sebagai simbol kekuatan perempuan dalam dunia seni Indonesia.