KORANBOGOR.com-Gerhana Matahari Total dirasakan langsung di Amerika Serikat,Mexico, dan Kanada.Indonesia tidak dapat menyaksikan Gerhana Matahari Total karena wilayah berada di sisi gelap bumi (waktu malam hari).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Gerhana Matahari Total akan disertai dengan ledakan Matahari.Hal ini menyebabkan badai magnetdi bumi.
Gerhana Matahari Total adalah fenomena ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi.
Bayangan bulan kemudian menutupi seluruh permukaan Matahari, yang seharusnya terlihat dari Bumi.
Saat Gerhana Matahari Total, sebagian wilayah di Bumi akan mengalami langit gelap seperti fajar atau senja.
Waktu Urutan Waktu Gerhana Matahari Total
– Dimulai dengan gerhana Matahari sebagaian pukul 15.42 UT (Universal Time) atau 22.42 WIB.
– Memasuki Gerhana Mahatari Total pukul 16.39 UT (23.39 WIB).
– Puncak Gerhana Matahari Total pukul 18.17 UT (01.17 WIB).
– Gerhana Mahatari Total berakhir pukul 19.56 UT (02.56 WIB).
– Diakhiri dengan Gerhana Matahari Sebagian pukul 20.52 UT (03.52 WIB)
Ledakan Matahari
Gerhana Matahari Total Malam ini disertai Ledakan Mahatari total menyebabkan badai magnet di bumi, (geomagnetic Storm).
Badai magnet bumi paling terasa di daerah lintang tinggi (kutub utara dan selatan). Sementara di lintang rendah, termasuk di Indonesia relatif aman.
Ini karena adanya perisai bumi dari pengaruh radiasi partikel angin matahari (magnetosfer bumi).
Badai geomagnetik, juga disebut badai magnet atau badai matahari.
Ini adalah fenomena cuaca antariksa yang terjadi ketika pertukaran energi yang sangat efisien dari angin matahari ke lingkungan luar angkasa di sekitar bumi.
Badai geomagnetik terjadi akibat masuknya angin surya cepat karena lontaran massa korona bersamaan dengan Bz Medan Magnetik Antarplanet (IMF).
Mengarah ke selatan dan menghasilkan perubahan besar pada arus, plasma dan medan magnetosfer bumi.
Dampak dari badai tersebut yang dirasakan di bumi terutama di wilayah lintang tinggi.
Antara lain bisa terjadi gangguan komunikasi, gangguan tv, satelit dan gangguan GPS.
Berdasarkan BMKG, Skala kekuatan badai geomagnetic ada 5 jenis yaitu G1, G2, G3, G4, G5 dan juga dampaknya.
G1 (minor) : Gangguan lemah pada jaringan listrik terutama di wilayah lintang tinggi, kemungkinan gangguan minor pada sistem satelit.
G2 (moderate) : Gangguan pada jaringan listrik di wilayah lintang tinggi, badai dalam durasi yang lama bisa menyebabkan kerusakan pada trafo. Koreksi pada orientasi satelit.
G3 (strong) : Koreksi tegangan kemungkinan terjadi. Pergeseran pada satelt dengan orbit rendah.
G4 (severe) : Meluasnya masalah pada control tegangan. Koreksi pada orientasi sistem satelit, navigasi satelit terganggu hingga beberapa jam, navigasi radio frekuensi rendah terganggu.
G5 (extreme) : Menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik, kerusakan pada trafo, gangguan pada sistem satelit hingga beberapa hari.
Navigasi radio frekuensi rendah menghilang dalam beberapa jam. ***