KORANBOGOR,com,JAKARTA-Hari ini, Konsul-Jenderal Australia, Anthea Griffin, secara resmi menyerahkan 400.000 dosis vaksin rabies anjing dari Pemerintah Australia kepada Pemerintah Indonesia di Denpasar, Bali.
Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Indonesia, Dr Nuryani Zainuddin, mengatakan otoritas kesehatan Indonesia patut diacungi jempol. “Otoritas kesehatan hewan kami mengoordinasikan upaya menggunakan pasokan vaksin Indonesia untuk memvaksinasi lebih dari 89.000 anjing dalam 7 minggu di daerah wabah Bali dan Timor Barat,” kata Dr Nuryani Zainuddin.
“Kemitraan erat dengan Australia dalam kesehatan hewan telah mendukung upaya terkoordinasi Indonesia untuk mengendalikan penyakit ini dan mencegah penyebaran rabies.”
“Australia bangga mendukung respons rabies Indonesia, yang menargetkan wabah rabies langsung,” kata Konsul Jenderal Anthea Griffin. “Saya mengucapkan selamat kepada layanan kesehatan setempat atas pekerjaan luar biasa mereka dalam mengoordinasikan tanggap darurat. Vaksinasi anjing menyelamatkan nyawa manusia, dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam mengendalikan rabies anjing di mana pun.”
Dari 400.000 dosis vaksin, 200.000 dosis diluncurkan di Bali, dengan 200.000 lainnya digunakan untuk memerangi wabah rabies darurat di Timor Barat, di mana pemberian vaksin dimulai pada 20 Juli 2023.
Kepala Petugas Veteriner Australia, Dr Mark Schipp, mengatakan kerja sama Australia dengan Indonesia dalam rabies tidak hanya mendukung teman dan tetangga, tetapi juga membantu menghentikan penyebaran rabies di wilayah tersebut.
“Lebih dari 99 persen kasus rabies pada manusia disebabkan oleh gigitan atau cakaran dari anjing yang terinfeksi. Rabies 100% dapat dicegah melalui vaksinasi rutin pada anjing, mencegah penularan ke manusia—terutama anak-anak yang menyebabkan lebih dari 40 persen kematian akibat rabies,” kata Dr Schipp.
Australia bermitra dengan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan, dan Kemitraan Keamanan Kesehatan Australia Indonesia bilateral untuk mendukung tanggapan Pemerintah Indonesia dalam mengendalikan rabies. Vaksin-vaksin dari Australia semakin memperkuat dukungannya untuk pengendalian rabies di wilayah tersebut, dan komitmennya terhadap pemberantasan penyakit secara global pada tahun 2030.