KORANBOGOR.com,JAKARTA-Sejumlah potensi kendala operasional kereta cepat Whoosh diantisipasi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan antisipasi ini demi menjaga kelancaran operasional serta kenyamanan para penumpang.
“KCIC telah memetakan potensi kendala yang mungkin terjadi, seperti cuaca buruk, gempa bumi, layang-layang dan benda asing dapat mengganggu kenyamanan bahkan membahayakan perjalanan, sejumlah potensi resiko ini yang akan kita fokuskan agar dapat menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan Whoosh pada masa musim libur Nataru” kata Eva, dikutip Senin (9/12).
Eva membeberkan potensi gangguan ini mungkin terjadi akibat berbagai faktor. Sebagai contoh, KCIC menempatkan sebanyak 17 unit sensor angin kencang setiap 10 kilometer, dan sensor gempa sebanyak 7 unit setiap 20 km.
Selanjutnya, KCIC juga memasang sensor cuaca buruk sebanyak 8 unit setiap 20 km dan 1.390 CCTV dengan kualitas tinggi. Berbagai peralatan ini untuk memantau berbagai kondisi jalur dan stasiun secara langsung.
“Dukungan ini bertujuan untuk memperkuat pengamanan di stasiun, jalur, dan depo utama di Tegalluar, serta menghadapi kemungkinan bencana alam di sepanjang lintasan kereta cepat,” ungkap dia.
Di sisi lain, pihaknya juga patroli pengamanan di jalur dan titik-titik rawan. Dalam hal ini, KCIC melibatkan 510 personel pengamanan, dengan tambahan 28 personel TNI/Polri untuk mempertebal pengawasan.
“KCIC terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan. Kami ingin masyarakat merasa tenang dan nyaman saat menggunakan layanan Whoosh, terutama di masa liburan yang penuh aktivitas ini,” jelas Eva.