Permintaan Latihan Mitigasi Bencana Gempa Di Jakarta Meningkat

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Dampak isu megathrust, permintaan terhadap pelatihan mitigasi bencana gempa di Jakarta terus meningkat. 

“Kami kini banyak diminta untuk memberikan pengetahuan tentang langkah-langkah yang harus disiapkan, siapa yang harus menjadi aktor utama, dan apa yang harus dilakukan ketika gempa terjadi,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, dikutip Rabu 8 Januari 2024.

BPBD DKI Jakarta kini aktif memberikan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana ke berbagai pihak, baik di gedung-gedung tinggi, perkantoran, hingga komunitas masyarakat di tingkat RT dan RW. 

Masyarakat dapat mengakses layanan pelatihan ini melalui kanal komunitas atau layanan WhatsApp yang disediakan oleh BPBD.

“Kami siap untuk datang ke gedung-gedung atau komunitas untuk memberikan informasi mengenai langkah-langkah mitigasi bencana gempa,” kata Yohan.

Yohan melihat semakin banyak pihak yang menyadari pentingnya mitigasi bencana. 

“Dengan adanya isu megathrust, masyarakat kini lebih sadar bahwa bencana bisa datang kapan saja, dan kesiapan menghadapi bencana harus dimulai dari sekarang,” kata Yohan.

Yohan menegaskan bahwa ketika terjadi megathrust, dampaknya akan lebih terasa jika gempa terjadi pada siang hari, saat banyak orang berada di kantor-kantor. 

Tanpa adanya peringatan atau sosialisasi yang memadai, warga dapat menganggap situasi tersebut sebagai hal biasa, tanpa kewaspadaan yang diperlukan.

“Setiap gedung tinggi di Jakarta harus memiliki prosedur operasi standar (SOP) untuk menghadapi bencana, termasuk gempa. Di antaranya, setiap gedung harus memiliki floor captain yang bertanggung jawab untuk setiap lantai, serta pelatihan-pelatihan mengenai kesiapan menghadapi gempa,” kata Yohan.

Dalam hal mitigasi bencana, BPBD DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau potensi gempa dan tsunami. 

BMKG telah menempatkan alat Tsunami Early Warning System (TEWS) di BPBD yang dapat memberikan notifikasi segera saat terjadi gempa berpotensi tsunami.

Yohan menambahkan, informasi mengenai potensi megathrust harus terus disampaikan kepada masyarakat. Tanpa adanya edukasi yang memadai, banyak orang yang kurang peduli terhadap potensi gempa yang dapat terjadi kapan saja

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

HUT PDI Perjuangan Tak Mengundang Prabowo, Kongres PDIP Akan Undang Presiden Prabowo

KORANBOGOR.com,JAKARTA-PDI Perjuangan tidak mengundang unsur eksternal seperti Presiden RI yang juga Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam pembukaan HUT ke-52...

Berita Terkait