BNPB Menghimbau Pemerintah Daerah Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa bencana hidrometeorologi basah masih mendominassi catatan kejadian bencana selama beberapa waktu terakhir. Terkait dengan hal itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, pemerintah daerah diimbau untk tetap waspada terhadap potensi bencana banjir susulan di wilayahnya masing-masing. 

“Pemerintah daerah diimbau untuk mempersiapkan rencana evakuasi mulai dari tingkat keluarga hingga komunitas serta mempersiapkan kebutuhan darurat seperti obat-obatan, makanan, air dan sebagainya,” kata Abdul dalam keterangannya, Selasa (21/1). 

Ia juga mengimbau pemerintah daerah untuk memerhatikan kondisi peralatan, melakukan pemantauan pada wilayah dengan risiko tinggi bencana. “Ikuti selalu informasi yang dapat dipertanggung jawabkan dan mengikuti instruksi dari petugas berwenang,” kata dia.

Seperti diketahui, sejumlah bencana hidrometeorologi melanda berbagai daerah dalam beberapa waktu terakhir. Laporan pertama yang dirangkum adalah peristiwa tanah longsor di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar Provinsi Bali, pada Senin (20/1) yang memakan korban jiwa empat meninggal dunia, satu dinyatakan hilang dan tiga lainnya luka-luka.

“Berdasarkan laporan visual, material tanah longsor dari atas tebing menimbun rumah yang ditinggali para korban. Dari hasil kaji cepat, sebanyak lima rumah rusak terdampak,” jelas Abdul. 

Berikutnya bencana banjir melanda Desa Jembatan Merah di Kecamatan Padang Batung Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Senin (20/1). Peristiwa ini menyebabkan 15 KK dan 15 unit rumah terdampak, hasil kaji cepat sementara banjir dipicu oleh tingginya intensitas hujan di wilayah Kabupaten Gorontalo Utara adapun kondisi mutakhir genangan banjir belum surut.

Selanjutnya dampak banjir juga masih dirasakan oleh 2,027 KK di lima kecamatan yang berada di  Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (20/1) pukul 22.30 WITA. Banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi itu merendam 11 desa dan menyebabkan 2,112 rumah terdampak, dua fasilitas pendidikan, fasilitas umum, akses jalan, tambak, serta lahan pertanian.

Kemudian banjir yang dipicu oleh tingginya intensitas hujan merendam Desa Lepadi di Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (20/1) pukul 13.35 WITA. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Diduga Langgar Kode Etik Sidang Sengketa Pilkada ,LOKATARU Foundation Laporkan 9 Hakim MK Ke MKMK

Foto: Jajaran Sembilan hakim konstitusi yang diketuai hakim Suhartoyo.(MI/Usman Iskandar) KORANBOGOR.com,JAKARTA-Lokataru Foundation melaporkan sembilan Hakim Konstitusi ke Majelis Kehormatan Mahkamah...

Berita Terkait