Bukalapak AkhirnyaTutup Lapak Produk Fisik hingga PHK Karyawan, Bukti Kekejaman Politik Diungkap Jhon Sitorus

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Salah satu unicorn e-commerce Indonesia, Bukalapak akan menutup layanan penjualan produk fisik mulai Februari 2025.Platform yang didirikan sejak 2010 akan menutup karena menilai penjualan produk fisik di platform Bukalapak hanya memiliki kontribusi sekitar 3 persen terhadap total pendapatan perusahaan. Platform tersebut kini akan fokus pada penjualan produk virtual, seperti pulsa, token listrik, dan layanan digital lainnya.

Selanjutnya, Bukalapak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap beberapa pegawai. Corporate Secretary BUKA, Cut Fika Luthi menyatakan, Bukalapak akan memberikan kompensasi kepada karyawan yang terdampak.

“Perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ungkap Cut Fika.

Mulai 1 Februari 2025, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan. Pada 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB akan menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membuat pesanan untuk kategori produk fisik.

Pemerhati Sosial dan Politik, Jhon Sitorus menyentil kondisi Bukalapak saat ini sebagai bukti kekejaman politik.Dia mengungkit cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaki di tahun 2019 yang sempat menyenggol Joko Widodo.

“Bukalapak, bukti kekejaman politik? Masih ingatkah tweet CEO Bukalapak Achmad Zaki saat Pilpres 2019 lalu yang sempat membuat GEGER Istana dan kodok-kodoknya?,” tuturnya dalam akun X, pribadinya, Selasa, (14/1/2025).

Saat itu Jokowi vs Prabowo lagi bertarung sengit. Sialnya, Achmad Zaki membuat blunder yang sedikit banyak berpengaruh negatif ke usaha e-commerce yang dibangun dari nol.Saat itu kata dia, Bulalapak sudah masuk kategori Unicorn (start up dengan nilai valuasi diatas 1 Miliar Dollar atau 14 Triliun)

“Tweetnya bernada kritik ke presiden petahana, Jokowi soal dana riset negara kita yang teramat sedikit, membuat istana gusar saat itu. Bahkan sampai muncul tagar #UnistallJokowi dari pendukung Prabowo-Sandiaga Uno,” ujarnya.

Di sisi lain, buzzer Jokowi tak mau kalah. Saat itu rame-rame gaungkan tagar #Uninstallbukalapak . Yang lebih parah, review by buzzer dengan rating 1,0 di google play semakin tak tertahankan.

Rating Bukalapak anjlok hanya dalam 1 hari. Alhasil, banyak user yang mulai beralih ke tokopedia dan shopee.

Bukalapak kena mental. Review jelek di google, riuh di media sosial, berita media online dan elektronik menyerbu psikologi perusahaan, membuat Ahmad Zacky harus segera bersikap.

“Besok harinya, Ahmad Zacky mendatangi Istana. Tujuannya jelas, memohon maaf kepada Jokowi atas cuitannya soal anggaran riset yang faktanya memang tertinggal dari negara lain,” ungkap Jhon.

“Permintaan maaf ‘diterima’. Jokowi meminta agar ‘jangan uninstal bukalapak’. Tapi, siapa sangka pesan itu menyampaikan makna ambigu bagi semua lembaga terutama yang berhubungan dengan ekonomi dan start up,” lanjutnya.

Meski Pilpres selesai, ternyata polemik ini tak kunjung selesai. Bukalapak yang malah ikutan selesai.

Perlahan-lahan, Bukalapak mulai anjlok. Baik dari jumlah user, nilai saham, jumlah transaksi, jumlah seller dan juga bukalapak kurang friendly user dibanding aplikasi e-commerce lain.

Menurutnya, dukungan pemerintah dan swasta perlahan-lahan mundur. Mungkin mereka takut berhubungan dengan perusahaan yang sudah mendapatkan warning dari semua menteri.

“Tidak mungkin menteri-menteri Jokowi mau main tepi jurang, urusannya pasti direshuffle. Hampir tak ada menteri yang berani menggandeng bukalapak sejak tragedi itu,” jelasnya.

PHK mulai menjamur ke segala anak usaha karena mau tidak mau harus ditutup demi menutupi biaya operasional.

Hari-hari terus merugi. Gali lobang tutup lobang, tak ada yang bisa dipertahankan lagi selain jualan produk virtual seperti pulsa, token listrik, paket internet dan layanan digital lainnya.

2025, Bukalapak menghentikan penjualan barang fisik seperti pakaian dan barang elektronik. Sadissss, padahal Bukalapak hanya platform perantara, bukan penyedia barang. Akan banyak karyawan yang di PHK lagi tahun 2025 ini.

Mungkin saja lanjut dia, tak ada intervensi langsung oleh penguasa, tetapi Bukalapak dibiarkan berjalan begitu saja sambil memberi karpet merah ke Tokopedia, Gojek dan Shopee dengan segala lini usahanya.

“Catatan ini saya tulis sekarang, karena 2019 dulu saya bayangkan akan terjadi sesuatu yang ‘mengerikan’ untuk Bukalapak gara-gara cuitan CEOnya, dan benar saja Bukalapak selesai di 2025,” tuturnya.

“Tak mungkin Bukalapak bisa berharap kepada Prabowo selama Jokowi masih mendikte jalannya pekerjaan Prabowo saat ini. Dan, kalian pasti paham juga Gibran simbiosis mutalisme sama warna apa selama ini kan? Hehehe. Terimakasih Bukalapak telah pernah menjadi warna E-Commerce Indonesia,” tandasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Diduga Langgar Kode Etik Sidang Sengketa Pilkada ,LOKATARU Foundation Laporkan 9 Hakim MK Ke MKMK

Foto: Jajaran Sembilan hakim konstitusi yang diketuai hakim Suhartoyo.(MI/Usman Iskandar) KORANBOGOR.com,JAKARTA-Lokataru Foundation melaporkan sembilan Hakim Konstitusi ke Majelis Kehormatan Mahkamah...

Berita Terkait