Jay Octa:Tatanan Demokrasi Rusak jika MK Buka Pintu Gibran Jadi Cawapres

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Mantan Kepala Sekretariat Direktorat TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Jay Octa menilai, kedatangan Gibran Rakabuming di Rakernas Projo menjadi isyarat. Artinya, dia bersedia jadi cawapres Prabowo pada Pilpres 2024.

Sejauh ini, ia melihat, wacana menduetkan Prabowo-Gibran menguat. Sebab, dukungan itu datang dari dari berbagai kelompok pendukung capres Prabowo Subianto. Baliho bergambar Prabowo-Gibran bertebaran di berbagai daerah.

Untuk meluluskannya, beberapa pihak seperti kader PSI, Dedek Prayudi, mengajukan gugatan batasan usia minimal capres/cawapres ke MK. Mereka meminta batas minimal capres-cawapres diturunkan menjadi 35 tahun.

Rencananya, MK akan membacakan putusan gugatan tersebut pada Senin (16/10). Jay menegaskan, jika MK akhirnya menerima gugatan dan Gibran bersedia jadi cawapres Prabowo, maka Indonesia masuk ke babak suram.

“Kalau sampai MK membuka pintu bagi Gibran untuk melenggang menjadi cawapres, dunia hukum kita sudah jungkir balik. Hukum yang mengabdi pada penguasa dan merusak tatanan demokrasi,” kata Jay, Ahad (15/10).

Ia meminta hakim-hakim MK mendengar keresahan yang sekarang menggema di masyarakat, sebelum mengambil keputusan. Terlebih, jika nanti Presiden Jokowi merestui Gibran mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024 mendatang.

“Apa yang disebut-sebut Jokowi akan membangun dinasti politik tidak bisa disanggah lagi. Yang membuat rakyat marah karena cara yang ditempuh adalah cara culas, curang,  dengan mempermainkan hukum,” ujar Jay.

Jay menyayangkan, Jokowi yang hampir sepuluh tahun bekerja sepenuh hati untuk kemajuan Indonesia harus akhiri masa jabatan dengan menyedihkan. Ia menegaskan, selama ini semua bangga dengan kinerja Presiden Jokowi.

Jay mengaku kecewa karena Presiden Jokowi belakangan berubah 180 derajat, terutama dalam demokratisasi. Ia merasa, dukungan yang selama ini diberikan kepada Presiden Jokowi telah dikhianati.

“Demi melanggengkan kekuasaan dia menggunakan cara melebihi cara-cara Orde Baru. Ini merusak semangat perjuangan reformasi,” kata Jay.

Sebelumnya, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, pada Rakernas VI Projo di Indonesia Arena, GBK, Sabtu (14/10). Kedatangan itu dinilai kode keras kalau putra Presiden Jokowi itu siap mendampingi Prabowo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Duta Besar Australia untuk Indonesia

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Hari ini saya mengumumkan penunjukan Bapak Rod Brazier sebagai Duta Besar Australia selanjutnya untuk Indonesia.Tidak mungkin untuk melebih-lebihkan arti...

Berita Terkait