KORANBOGOR.com,JAKARTA-Survey Indonesia Political Opinion (IPO) memaparkan 25 persen responden tidak puas terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).Dari angka tersebut itu, sebagian besar responden mempermasalahkan ekonomi.
“48,7 persen responden tidak puas karena kondisi ekonomi dinilai sulit,”kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam rilis survei secara daring,Rabu, 10 Januari 2024.
Dedi mengatakan 22,5 persen responden tidak puas karena harga sembako mahal. Kemudian 18 persen responden lainnya menyoroti minimnya lapangan pekerjaan.
“Selanjutnya terjadi banyak korupsi 8,6 persen dan banyak tenaga kerja asing 1,6 persen,” papar dia.
Menariknya, kata Dedi, responden yang mempermasalahkan isu oligarki dalam pemerintahan Jokowi sangat sedikit. Cuma 0,6 persen yang tidak puas karena menganggap Jokowi hanya mementingkan kelompoknya.
“Satu sisi mungkin masyarakat tidak peduli. Tapi mungkin di sisi lain tidak begitu tertarik karena menganggap oligarki adalah isu elite,” ujar dia.
Survei IPO dilakukan pada 1 Januari hingga 7 Januari 2024. Responden survei mencapai 1.200 orang yang telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun.
Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dan pembagian kuesioner secara langsung. Margin of error sekitar ± 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.