KORANBOGOR.com,LAMPUNG-Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo ingin mengedepankan nilai-nilai Pancasila, dalam etik berbangsa dan bernegara. Karena itu, Ganjar menyempatkan diri mengunjungi Tokoh-tokoh lintas Agama di Lampung, sejak Rabu (25/10) sampai Kamis (26/10) kemarin.
Ganjar Pranowo menyempatkan untuk menemui sejumlah Tokoh Katolik di Keuskupan Tanjungkarang, Bandar Lampung, pada Kamis (26/10). Dalam kesempatan itu, Mgr Vincent dan Romo Anjarsari berbincang bersama Ganjar terkait kebhinekaan.
Seusai pertemuan, Ganjar mengungkapkan bahwa keuskupan memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat.
Ia menekankan, itu menjadi alasan Ganjar untuk hadir berdiskusi dan belajar kepada Tokoh Agama keuskupan, terutama tentang membangun semangat kebersamaan.
“Kami kemarin Rabu (25/10) ke pondok pesantren, hari ini ke keuskupan. Saya senang mendapatkan banyak cerita peran keuskupan di masyarakat, bagaimana membangun semangat kebersamaan hidup di negeri Pancasila, Bineka Tunggal Ika yang indah,” kata Ganjar dalam keterangannya, Jumat (27/10).
Menurut Ganjar, Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai suku, ras, dan agama yang berbeda-beda. Maka nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila harus dirawat dan dijaga, termasuk Bhinneka Tunggal Ika.
“Beberapa kegiatan beliau, para pastur, dan suster, selalu memberikan manfaat kepada rakyat,” ucap Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini pun sebelumnya menyempatkan hadir dalam acara Haul Syeikh Abdul Qadir Al Jailani di Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotussholihin, Purwosari, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (25/10) malam.
Kehadiran Ganjar pada malam itu disambut puluhan ribu jamaah dari berbagai wilayah di Sumatera. Bahkan, sejumlah kyai dan pengurus pesantren se-Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), dan Sumatera Barat (Sumbar) juga hadir dalam acara itu.
Berbagai kyai, ulama, dan masyayikh yang hadir menyampaikan aspirasi mereka terkait banyak hal, salah satunya tentang Undang-Undang Pesantren.
Kyiai Basyaruddin Maisir, Pengasuh Ponpes Alhikmah Bandar Lampung menyampaikan rasa senangnya bisa bertemu Ganjar. Ia berharap, Ganjar Pranowo bisa memimpin Indonesia dan membawa kemajuan khususnya di bidang keagamaan dan pondok pesantren.
“Kalau bapak jadi presiden, bisa mengoptimalisasi tentang Undang-Undang Pesantren,” ungkap Kiyai Basyaruddin.
Menurut Kiyai Basyaruddin, UU Pesantren yang telah disahkan belum bisa dijalankan di Lampung, karena belum ada Peraturan Daerah (Perda) yang menindaklanjuti.
“Kami lihat di Jateng sudah berjalan, karena bapak peduli. Kami harap kalau nanti Pak Ganjar jadi pemimpin tertinggi di negeri ini, bapak bisa memerintahkan semua daerah menindaklanjuti UU Pesantren ini,” lanjutnya.
Ganjar pun mengaku sangat senang, bisa menghadiri acara Haul Syeikh Abdul Qadir Al Jailani di Lampung. Menurutnya, acara tersebut sangat ramai dan dihadiri oleh para ulama dari berbagai wilayah Indonesia.
“Saya banyak mendapat masukan dari para ulama, ada soal ponpes, pendidikan keagamaan dan lainnya. Doa dan harapan disampaikan dari mereka para ulama kita yang selalu menginginkan kesejahteraan untuk masyarakat,” pungkas Ganjar.