Capres Ganjar Pranowo Akan Perbaiki 6 Program Jokowi Yang Dinilai Meleset

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Capres Ganjar Pranowo, menyampaikan pernyataan tegas pada keinginannya untuk memperbaiki sejumlah kekeliruan yang dilakukan pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Ungkapan mengejutkan itu dipaparkan Ganjar dalam acara Sarasehan 100 Ekonom, Rabu (8/11).

Ganjar menyebut setidaknya ada 6 program ‘meleset’ Jokowi saat mengelola ekonomi negara. Ia juga secara tegas menyatakan kalau dirinya siap untuk memperbaiki apa yang tidak benar dari program-program tersebut.

“Di Infrastruktur itu 10 tahun pak Jokowi sudah lakukan itu. Tapi ada protes,” tutur Ganjar.

Pertama,infrastruktur dibangun namun sepi pengguna. Sejumlah mega proyek infrastruktur telah dibangun oleh Jokowi dengan anggaran sekitar Rp 391,7 triliun, dari target Rp 177,9 triliun di tahun 2023.

Ganjar tidak menyalahkan dengan adanya pembangunan yang dilakukan, karena telah memberikan akses baru.Namun kekeliruan Jokowi dipandang dari sektor ekosistem masyarakat di wilayah tersebut.

Kedua, pengembangan sektor krusial yang tidak optimal. Ganjar juga menyoroti bagaimana upaya Jokowi dalam membangun industri seperti pertambangan dan perkebunan.

Dua sektor penting ini dianggap hanya memberikan keuntungan pada pemilik modal, sementara masyarakat hanya sebagai penonton dan korban.

Tiga, transisi energi dengan biaya tinggi.

Ganjar menyebut kalau EBT memang akan mampu mengurangi polisi di Indonesia, tapi kalau tidak diimbangi dengan investasi sebesar Rp 1.300 triliun, maka hal tersebut justru akan mendatangkan bencana bagi negara.

Ganjar berencana untuk mengundang investor dunia untuk berinvestasi di Indonesia terkait EBT.

“Mau gak investasi ke EBT Indonesia, Anda butuh investasi ke sini. Tapi Anda butuh energi yang besar,” jelasnya.

Empat, peningkatan sumber daya manusia. Ganjar akan memperbaiki sistem pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan mengevaluasi sistem pendidikan, serta menekan angka stunting ke 12% dan angka kematian ibu (AKI).

“Momentum ini harus dipakai karena kita punya bonus demografi. Kira-kira 10-13 tahun ke depan. Jangan sampai ini jadi malapetaka demografi,” tegasnya.

Lima, selamatkan BUMN dari kebangkrutan. Pembangunan infrastruktur yang besar-besaran telah mengorbankan sejumlah BUMN.

Menurut Ganjar, ini dikarenakan kesiapan yang dipaksakan oleh para perusahaan ‘pelat merah’ dalam mengemban tugas pembangunan proyek.

“Ini yang saya maksud sebagai sesuatu yang prudent. Kita gak boleh ugal-ugalan,” tutur Ganjar.

Enam, kembalikan Bulog seperti semula. Ganjar menganggap bahwa Perum Bulog perlu dikembalikan pada fungsinya. Dengan begitu, praktik oligopoli pangan dalam negeri dapat dicegah.

“Kembalikan Bulog ke fungsi awal. Pangan jangan dilempar ke pasar. Pangan harus dikuasai negara, karena ini hidup mati bangsa,” pungkas Ganjar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketua PPATK Ungkap 2.000 Data Pengepul

Foto: Ivan Yustiavandana,Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) KORANBOGOR.com,JAKARTA-Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) sedang melakukan kajian terhadap...

Berita Terkait