KORANBOGOR.COM,JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil empat orang saksi terkait penyidikan perkara tindak pidana korupsi bantuan sosial (bansos) beras pada Rabu (6/12/2023). Perkara tersebut terjadi di lingkungan Kementerian Sosial pada periode 2020 hingga 2021 lalu.
Tiga dari empat saksi yang telah dijadwalkan diperiksa oleh penyidik, merupakan pihak swasta. Ketiganya adalah Direktur Utama PT Dosni Roha Logistik (DRL) Kanisius Jerry Tengker, Komisaris PT DRL Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, dan seorang wiraswasta bernama Faisal Harris.Kanisius Jerry Tengker diketahui menjabat sebagai Direktur Utama di PT DRL pada periode 2018 hingga 2022.
Sementara, sosok Bambang merupakan saudara kandung dari pengusaha media sekaligus Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.
Satu saksi lain adalah Bambang Sugeng yang menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial. KPK menyebut Bambang menduduki jabatan tersebut pada Maret 2020 hingga Januari 2021.
“Penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pekerjaan penyaluran bansos beras untuk keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga hibah (PKH) tahun 2020 sampai dengan 2021 di Kementerian Sosial,” jelas Kabag Pemberitaan serta Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan resminya kepada awak media pada Rabu (6/12/2023).
KPK telah menetapkan sebanyak enam tersangka terkait dugaan perkara tindak pidana korupsi bansos beras di lingkungan Kemensos tersebut. Salah satunya adalah mantan Direktur Utama PT Transjakarta M Kuncoro Wibowo, yang kaitannya dengan kasus menjabat sebagai Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) pada 2018 hingga 2021.
PT BGR merupakan perusahaan BUMN di bidang logistik yang mendapat perintah melakukan distribusi beras bansos tersebut. Nilai kontrak pekerjaan penyaluran bansos beras kepada KPM di berbagai wilayah Indonesia tersebut diperkirakan mencapai Rp 326 miliar.