KORANBOGOR.com,GORONTALO-Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengungkapkan seharusnya ada data pertahanan yang bisa diungkap ke publik.
Pernyataan itu merespon Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan tidak semua data terkait pertahanan bisa dibuka ke publik seperti toko kelontong.
“Harus bisa menjawab dan jangan berlindung dalam kerahasian ketika tidak bisa menjelaskan,” kata Anies di Gorontalo, Senin (8/1).
Anies menilai hal mudah membedakan data perlu dibuka dan dirahasiakan. Publik sejatinya perlu mengetahui sejauh itu.
“Ya tinggal dijelaskan saja, jelaskan apa yang bisa dibuka, jelaskan apa yang tidak bisa dibuka, sederhana.
Ini bisa dibuka ini tidak bisa dibuka, gitu, simple,” ucap Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sejatinya menyinggung perihal rumah dinas TNI hingga pembelian alutsista bekas kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat debat capres, Minggu (7/1).
Menurut Anies, dua materi itu masih relevan untuk dibahas di forum terbuka karena berkaitan dengan anggaran bukan spesifikasinya. Anies mencontohkan ketika membeli minuman keras (miras) tidak diceritakan isinya.
Namun, soal satuannya boleh untuk diketahui. “Misalnya mau beli miras kan tidak diceritakan isi miras itu apa,kemudian di dalam miras itu ada komponen-komponen itu apa itu rahasia.
Tapi satuan miras kita boleh tau dong, dan saya rasa di situ diumumkan,” ujar Anies.
Sebelumnya, Jokowi menjelaskan ada beberapa data yang bisa dibuka dan ada yang tidak. Sebab, ini menyangkut strategi pertahanan.
Kepala Negara merespons hal itu saat menanggapi dinamika debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pasalnya, Prabowo Subianto adu pendapat dengan Anies mengenai data pertahanan.
“Tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan, karena ini menyangkut strategi besar negara, enggak bisa semua dibuka kayak toko kelontong. Enggak bisa,” ucap Jokowi di Serang, Banten, Senin, 8 Januari 2024