REPNAS Dukung Program Desa, Lingkungan Hidup, dan Ekonomi Berkelanjutan Prabowo-Gibran

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-REPNAS Indonesia Maju mengadakan diskusi khusus dalam rangka mendukung program desa, lingkungan hidup, dan ekonomi berkelanjutan yang diinisiasi Prabowo Gibran secara virtual, pada Sabtu (13/1/2024). 

Diskusi ini dilakukan secara virtual dengan narasumber utama seorang Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran, Prof. Dr. H. Syamsul Bahri,MS.

Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju, Dr. Anggawira dalam sambutannya menekankan lingkungan hidup menjadi hal yang fundamental dalam kehidupan masyarakat.

“Lingkungan hidup dan ekonomi berkelanjutan selaras dengan komitmen visi misi Prabowo Gibran tentang membangun dari desa dan pemerataan ekonomi, kami mendukung visi misi Prabowo Gibran dengan mengeksplorasi narasi berkelanjutan tentunya nanti dipemerintahan Prabowo Gibran bisa dikolaborasikan dan direalisasikan bersama,” kata Anggawira.

“adanya daya dukung untuk lingkungan hidup berpengaruh pada meningkatnya kesejahteraan ekonomi masyarakat. Jika pada abad sebelumnya lingkungan hidup telah tereksploitasi maka dibutuhkan pendekatan baru untuk daya dukung lingkungan hidup, tanpa adanya dukungan untuk lingkungan hidup kesejahteraan dan kenyamanan kehidupan manusia tidak akan tercapai,” ujar Anggawira.

“Kita ketahui bersama Indonesia merupakan negara agraris dan tropis, dengan sumber ekosistem biota yang unggul dapat dioptimalkan. Pembangunan kedepan butuh strategi hilirisasi bukan hanya pada sektor mineral tetapi juga pada sektor agro industri pedesaan.

Kita memiliki dana desa yang cukup besar dan meningkat setiap tahun, apabila dimanfaatkan secara optimal maka akan meningkatkan kemandirian agro industri pedesaan kuat dan kita akan menjadi sumber lumbung pangan dunia,” kata Anggawira.

Syamsul Bahri dalam paparannya mengungkapkan, pembangunan desa sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi untuk menjadi Indonesia maju.

“Dana untuk desa banyak digulirkan tetapi datanya tidak diketahui, hal ini kedepannya harus diintensifkan dan harus diketahui data untuk dana untuk pemerintah desa agar bisa menciptakan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Syamsul Bahri.

Dia juga menekankan bahwa teknologi untuk pengembangan SDA di desa harus terbaharukan sehingga masyarakat desa tidak berpindah ke kota karena teknologi yang ada di desa tidak terbaharukan.

“Desa jangan sampai hanya mendapatkan limbah lingkungan, misalnya ada pengeboran minyak atau gas dananya hanya masuk ke pusat atau kabupaten tetapi di desa kurang pembagiannya untuk itu harus jelas berapa dana yang diberikan untuk desa,” kata Syamsul Bahri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada 2024 : 312 Perkara Hasil Pilkada Digugat Ke Mahkamah Konstitusi

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Gugatan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) jumlahnya sangat banyak, mencapai 312 perkara. Demikian...

Berita Terkait