KPK Tetapkan Dua Oknum ASN Tersangka Di Kasus Suap DJKA Kemenhub

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan tersangka baru dalam kasus korupsi suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub).

Kedua tersangka baru itu ialah aparatur sipil negara (ASN).”Benar,KPK saat ini kembangkan lagi proses penyidikannya dengan menetapkan tersangka baru, yaitu dua orang ASN,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (18/1).

Hanya saja, Ali belum memberikan keterangan lebih lanjut soal siapa saja pihak yang ditetapkan sebagai tersangka baru itu.

KPK akan mengumumkan secara resmi dalam konferensi pers,siapa saja pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Termasuk mengumumkan konstruksi perkara, dan pasal yang disangkakan.

Namun, Ali menuturkan penetapan tersangka itu dilakukan atas temuan fakta hukum dalam persidangan salah satu terpidana perkara tersebut.

“Menindaklanjuti berbagai fakta hukum dalam persidangan terpidana Dion Renato Sugiarto dan kawan-kawan,” ujarnya.

Seperti diketahui, penyidik KPK pada 11 April 2023 melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan korupsi di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA).

KPK kemudian menetapkan 10 orang sebagai tersangka yang langsung ditahan, terkait dengan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan dan perbaikan rel kereta api di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.

Para tersangka tersebut terdiri atas empat pihak yang diduga sebagai pemberi suap, yakni Direktur PT IPA (Istana Putra Agung) Dion Renato Sugiarto (DRS), Direktur PT DF (Dwifarita Fajarkharisma) Muchamad Hikmat (MUH), Direktur PT KA Manajemen Properti sampai Februari 2023 Yoseph Ibrahim (YOS), VP PT KA Manajemen Properti Parjono (PAR), dan Direktur PT Bhakti Karya Utama Asta Danika (AD).

Sebanyak enam tersangka lainnya diduga sebagai penerima suap, yakni Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi (HNO),Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Tengah Putu Sumarjaya,pejabat pembuat komitmen (PPK) BTP Jawa Tengah Bernard Hasibuan (BEN),PPK BPKA Sulawesi Selatan Achmad Affandi (AFF),PPK Perawatan Prasarana Perkeretaapian Fadliansyah (FAD),dan PPK BTP Jawa Barat Syntho Pirjani Hutabarat (SYN).

Kisaran suap yang diterima sekitar 5-10 persen dari nilai proyek dengan perkiraan nilai suap yang diterima keenam tersangka mencapai sekitar Rp 14,5 miliar. Persidangan perkara korupsi tersebut saat tengah berjalan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Semarang.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya dijatuhi hukuman 5 tahun penjara dalam kasus perkara suap yang berasal dari kontraktor pelaksana tiga proyek pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian di wilayah Jawa Tengah.

Hukuman yang dibacakan Hakim Ketua Gatot Sarwadi dalam sidang di Pengadilan Tipikor Semarang, Kamis, tercatat lebih rendah dari tuntutan jaksa selama 8 tahun.

Selain hukuman badan, terdakwa juga dijatuhi hukuman untuk membayar denda sebesar Rp 350 juta yang jika tidak dibayarkan maka akan diganti dengan kurungan selama 4 bulan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kritikan Tajam Sudjiwo Tejo Atas Hukuman Ringan Koruptor Ratusan Triliun Terdakwa Harvey Moeis

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Seniman senior Sudjiwo Tejo turut menyoroti vonis 6,5 tahun terhadap Harvey Moeis atas kasus korupsi timah yang merugikan negara...

Berita Terkait