KORANBOGOR.com,JAKARTA-Ribuan Buruh industri Logistik yang mayoritas berprofesi sebagai kurir kini menghadapi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, dipicu oleh persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh Marketplace Asing.
“Mereka (Marketplace asing) menguasai industrinya dari hulu ke hilir. Hal ini melanggar asas persaingan usaha yang adil,” kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (6/7/2024).
Dirinya menjelaskan, bahwa dalam strategi bisnisnya, marketplace asing ini lebih memprioritaskan penggunaan unit jasa logistik yang mereka miliki sendiri.
Akibatnya, perusahaan logistik domestik kehilangan pelanggan dan pendapatan, memaksa mereka melakukan PHK besar-besaran.
Hingga Agustus 2024, puluhan ribu pekerja di sektor logistik domestik telah merasakan dampak pahit dari persaingan ini.
Fenomena ini tidak hanya mengganggu stabilitas pasar kerja, tetapi juga menimbulkan keprihatinan tentang keberlangsungan bisnis lokal di tengah dominasi perusahaan asing yang semakin kuat.
KSPI secara tegas mendorong Kementerian Perhubungan untuk mencabut peraturan yang mengizinkan marketplace asing mendirikan usaha logistik di Indonesia.
KSPI juga menyerukan kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk melarang partisipasi marketplace asing dalam industri logistik domestik.
Menurut data yang dihimpun oleh KSPI, lebih dari 20.000 buruh kurir berada dalam bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK) jika tren ini dibiarkan berlanjut.
Said menekankan pentingnya revisi peraturan terkait angkutan barang oleh Kementerian Perhubungan agar marketplace asing tidak dapat memiliki dan mengoperasikan unit usaha logistik di Indonesia.
Tuntutan ini diharapkan dapat melindungi lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan perusahaan logistik lokal yang saat ini terancam oleh praktik bisnis tidak sehat dari perusahaan asing.*