Dedi Mulyadi Temukan Banyak Alokasi Anggaran Yang Tak Masuk Akal

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menemukan sejumlah alokasi anggaran yang tak masuk akal saat menyisir belanja daerah di Jawa Barat. Ia menyebut banyak dana yang dialokasikan untuk kegiatan tak bermanfaat bagi rakyat, seperti studi banding dan kunjungan kerja yang justru menjadi ajang bersenang-senang bagi oknum pegawai.

“Yang biasa piknik dengan dalih studi banding, enggak usah. Seminar-seminar yang tak menghasilkan dampak nyata, enggak usah. Kegiatan seperti itu sudah berlangsung puluhan tahun tanpa manfaat, kecuali SPJ (Surat Pertanggungjawaban) pegawai,” tegas Dedi usai pelantikan kepala daerah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Dedi juga mengungkapkan kejanggalan dalam belanja daerah, salah satunya pengalokasian Rp 730 miliar untuk alat telekomunikasi sekolah, sementara anggaran pembangunan ruang kelas baru hanya Rp 60 miliar.

“Ini aneh, kelasnya belum ada, tapi perangkat digitalnya sudah disiapkan. Bagaimana mau belajar jika ruang kelasnya saja tidak tersedia?” ujar Dedi Mulyadi yang juga pernah menjabat bupati Purwakarta itu.

Sebagai langkah koreksi, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi telah mengalihkan belanja tidak esensial menjadi belanja yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat. Upaya ini juga sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.

Hingga saat ini, Pemprov Jabar telah merelokasi Rp 5,5 triliun, dengan kemungkinan bertambah seiring penyisiran anggaran yang terus dilakukan. Dana tersebut akan digunakan untuk program prioritas yang berdampak langsung bagi masyarakat, antara lain pembangunan sekolah dan infrastruktur jalan, pengadaan listrik bagi warga miskin, renovasi rumah tidak layak huni, pembangunan rumah sakit dan puskesmas baru, serta pengadaan 200 unit ambulans untuk daerah terpencil.

Dengan kebijakan ini, Dedi menegaskan komitmennya untuk menjadikan anggaran daerah lebih transparan dan berpihak pada rakyat.

“Setiap rupiah harus digunakan sebaik mungkin demi kesejahteraan warga Jawa Barat. Tidak boleh ada pemborosan yang tidak bermanfaat,” pungkas Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Polisi Tangkap 22 Anggota Ormas dan Karang Taruna Terkait Pungli di Jakarta Barat

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Aparat gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP menangkap 22 orang yang diduga terlibat aksi pemalakan dan pungutan liar...

Berita Terkait