Terdakwa Korupsi PT Timah, Suparta Meninggal di Penjara

Harus Baca

Foto: (ki-ka) Harvey Moeis, Suparta Direktur Utama PT RBT, dan Reza Andriansyah Direktur Pengembangan Usaha PT RBT saat menunggu sidang pembacaan duplik di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024. (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Suparta, mantan Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT) dan terdakwa kasus korupsi pengelolaan komoditas timah di PT Timah Tbk, meninggal dunia di RSUD Cibinong, Bogor, pada Senin pukul 18.05 WIB. Ia wafat saat menjalani masa penahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cibinong.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, membenarkan kabar duka tersebut. Namun, ia belum dapat memastikan penyebab kematian Suparta. “Mungkin sakit, tapi belum ada informasi resmi,” ujar Harli, dikutip dari Antara.

Suparta terseret dalam kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015–2022. Ia terbukti menerima aliran dana Rp 4,57 triliun dan melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Atas perbuatannya, Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan hukuman 8 tahun penjara, denda Rp 1 miliar, dan kewajiban membayar uang pengganti Rp 4,57 triliun. Jika denda dan uang pengganti tidak dibayar, Suparta terancam kurungan tambahan 6 bulan dan 6 tahun penjara.

Pada Februari 2025, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat vonis menjadi 19 tahun penjara setelah banding dari penuntut umum. Denda tetap Rp 1 miliar, dan uang pengganti Rp 4,57 triliun, dengan ancaman 10 tahun penjara tambahan jika tidak dilunasi. Suparta kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, tetapi proses hukum terhenti akibat kematiannya.

Kematian Suparta di penjara menutup babak perjalanan kasus korupsi besar yang menyeret namanya, meninggalkan sejumlah pertanyaan mengenai penyebab pasti kepergiannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemunculan Gibran Rakabuming Raka: Simbol Privilese Keluarga atau Kepemimpinan Anak Muda?

KORANBOGR.com,JAKARTA-Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti kemunculan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden terpilih, yang dinilainya lebih didasarkan pada privilese...

Berita Terkait