Indonesia dan Australia Perkuat Kemitraan Strategis dalam Pertemuan Bilateral

Harus Baca

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Indonesia. (BPMI Setpres)

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Istana Merdeka menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis yang mencakup ekonomi, energi hijau, pertahanan, pertanian, dan UMKM. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan konstruktif, mencerminkan hubungan erat kedua negara.

Evaluasi CEPA dan Fokus pada Mineral Kritis
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa kedua negara sepakat mengevaluasi ulang Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang telah berjalan selama lima tahun. Salah satu fokus utama adalah memasukkan komoditas mineral kritis ke dalam perjanjian baru guna memperkuat kerja sama ekonomi. “Target kita CEPA-nya memasukkan mineral kritis,” ujar Airlangga.

Sejak CEPA diteken, investasi Australia di Indonesia melonjak hampir 100%. Pemerintah menargetkan peningkatan total perdagangan pasca-evaluasi ini untuk memperluas manfaat ekonomi bagi kedua belah pihak.

Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik dan Energi Hijau
Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas dukungan Australia dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV ecosystem) di Indonesia. Saat ini, Indonesia mengimpor 80.000 ton litium dari Australia yang diproses di Kawasan Industri Morowali. Airlangga menekankan potensi besar kerja sama di bidang energi bersih dan teknologi hijau sebagai langkah menuju keberlanjutan.

Dukungan untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP dan OECD
Pertemuan juga membahas dukungan Australia terhadap ambisi Indonesia bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Sebagai ketua CPTPP saat ini, Australia menyatakan komitmennya mendukung aksesi Indonesia ke dalam organisasi tersebut.

Kerja Sama Pertahanan, Pertanian, dan UMKM
Selain isu ekonomi, kedua pemimpin menjajaki penguatan kerja sama di bidang pertahanan. Di sektor pertanian dan UMKM, Indonesia berkomitmen meningkatkan kapasitas petani serta memastikan produk perikanan dan buah-buahan memenuhi standar ekspor internasional, termasuk ke pasar Australia. Kolaborasi ini diharapkan membuka peluang baru bagi pelaku UMKM Indonesia.

Arah Baru Diplomasi Indonesia-Australia
Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk memperdalam kemitraan strategis dengan fokus pada keberlanjutan ekonomi dan kerja sama kawasan. Langkah menuju evaluasi CEPA, serta dukungan untuk keanggotaan Indonesia di CPTPP dan OECD, menjadi bukti penguatan posisi Indonesia di panggung global. Seperti yang disampaikan Airlangga, “Presiden Prabowo menekankan pentingnya kerja sama ASEAN dan Australia,” menandakan visi bersama untuk stabilitas dan kemajuan kawasan.

Dengan hasil ini, Indonesia dan Australia siap membuka babak baru dalam hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Satria-1 Capai 70% Kapasitas di 2025, Dukung Akses Internet Daerah 3T

Dirut Bakti Komdigi Fadhilah Mathar. KORANBOGOR.com,KUPANG-Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melaporkan bahwa penggunaan kapasitas...

Berita Terkait