KORANBOGOR.com-Komunitas Salihara telah mementaskan pertunjukan persembaran Prehistoric Body Theater dengan tajuk Ghosts of Hell Creek: Stone Garuda. Terlampir siaran pers, interview seniman dan dokumentasi pementasan di bawah.
Tentang Pertunjukkan
Ghosts of Hell Creek: Stone Garuda menghidupkan kisah epik sepanjang 500 juta tahun tentang asal-usul nenek moyang umat manusia, yang berpuncak pada peristiwa apokaliptik tumbukan asteroid Chicxulub dan kepunahan massal dinosaurus.
Para penari mengenakan riasan tanah liat di seluruh tubuh dengan elemen prostetik ikonik, yang dihidupkan melalui desain pencahayaan mewah yang terus berubah serta lantunan soundtrack berdentum bas dengan lanskap suara bergelombang dan perkusi gamelan eksperimental.
Tentang Prehistoric Body Theater
Merupakan kelompok pertunjukan seni-ilmiah eksperimental. Studio mereka terletak di tengah hutan Jawa Tengah, Indonesia. Prehistoric Body Theater terdiri dari para penari dan seniman pertunjukan Indonesia, yang semuanya berakar kuat dalam tradisi dan tari ritual dari berbagai penjuru nusantara. Karya-karya Prehistoric Body Theater merupakan sintesis dari teknik tari tradisional dan praktik budaya, panggung eksperimental mutakhir, serta riset kolaboratif yang berkelanjutan. Selain itu, Prehistoric Body Theater juga bekerja sama dengan panel mentor ilmuwan internasional, yang membantu merancang karakter dan narasi tari yang benar-benar didasarkan teori dan temuan paleontologi terkini.
Konsep awal Prehistoric Body Theater digagas oleh koreografer, Ari Dharminalan Rudenko, sekaligus sebagai Direktur Eksekutif dan Artistik. Ari meluncurkan proyek ini pada 2017 di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bersama kelompok penari.
Ari terus mengembangkan Prehistoric Body Theater sembari menempuh studi doktoral (Ph.D.) dalam bidang Penciptaan Tari di ISI, ia menulis disertasi dwibahasa tentang metodologi interdisipliner mengenai proyek pertunjukan pertama bertajuk Ghosts of Hell Creek.