Ukraina mengklaim telah menghancurkan beberapa pesawat pengebom nuklir strategis Rusia termasuk Tu-22M dalam serangan jauh ke wilayah Siberia, Minggu (1/6) (Foto: Reuters)
KORANBOGOR.com,MOSKWA-Pada Minggu, 1 Juni 2025, Ukraina mengklaim telah menghancurkan dua pesawat pengebom strategis Rusia dalam serangan drone besar-besaran di Pangkalan Udara Belaya, Irkutsk, Siberia, yang berjarak lebih dari 4.300 km dari garis depan konflik. Ini menjadi serangan terjauh yang dilakukan Ukraina sejak perang dimulai pada Februari 2022, menurut beberapa blogger militer pro-Rusia.
Pejabat intelijen Ukraina menyatakan kepada Reuters bahwa Badan Keamanan Dalam Negeri Ukraina (SBU) menargetkan lebih dari 40 pesawat militer Rusia dalam operasi tersebut.
Dua pengebom strategis yang dihancurkan adalah Tupolev Tu-95 dan Tu-22M, yang biasa digunakan Rusia untuk meluncurkan rudal jarak jauh ke Ukraina. Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat-pesawat tersebut terbakar di pangkalan udara.
Gubernur Irkutsk, Igor Kobzev, mengonfirmasi adanya serangan drone di markas militer dekat Desa Sredny, Distrik Usolsky, namun tidak merinci target atau kerugian.
Dalam unggahan di Telegram, Kobzev membagikan video yang memperlihatkan drone terbang di atas wilayah tersebut disertai asap tebal. Ia menyebutkan bahwa drone kamikaze tersebut diluncurkan dari sebuah truk, meski jumlah drone yang digunakan belum diketahui pasti.
Pangkalan Udara Belaya, yang terletak di dekat Desa Sredny, merupakan markas skuadron pengebom supersonik jarak jauh Tupolev Tu-22M. Serangan ini menandai operasi militer pertama Ukraina di wilayah Siberia.