Kementan: Kenaikan Harga Beras Akibat Permainan Pasar, Koperasi Merah Putih Jadi Solusi

Harus Baca

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras belakangan ini disebabkan oleh praktik permainan oleh pihak tertentu. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, harga beras di tingkat petani dan grosir cenderung turun, namun di tingkat eceran justru naik. “Harga grosir turun, tapi di hilir naik sedikit.

Kalau di petani turun, di grosir turun, di eceran menurut Anda apa?” ujar Amran di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Minggu (8/6/2025). Dengan tersenyum, ia menegaskan, “(Ada permainan?) Itu jawabannya, tulis saja.”

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mengembangkan Koperasi Merah Putih guna mempersingkat rantai pasok beras. Amran menjelaskan, koperasi ini akan memangkas rantai distribusi dari 3-8 tahap menjadi hanya tiga tahap: produsen, koperasi, dan pembeli. “Ini akan membuat distribusi lebih efisien,” katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya telah memperingatkan tren kenaikan harga beras pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di Kementerian Dalam Negeri, 26 Mei 2025. Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga menyerukan intervensi pemerintah untuk menstabilkan harga beras di pasar.

Data BPS menunjukkan harga beras pada Mei 2025 naik 2,37% secara tahunan, meski turun tipis 0,01% secara bulanan dibandingkan April 2025. Di tingkat grosir, harga naik 0,05% (bulanan) dan 2,07% (tahunan), sedangkan di tingkat eceran, harga melonjak 0,20% (bulanan) dan 2,46% (tahunan) dibandingkan Mei 2024.

Padahal, produksi beras nasional pada Januari-April 2025 melonjak 26,54% menjadi 14,01 juta ton dari 11,07 juta ton pada periode sama tahun 2024. Stok cadangan beras pemerintah (CBP) per 31 Mei 2025 juga mencapai 4 juta ton, rekor tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969. Serapan beras lokal oleh Bulog hingga 31 Mei 2025 mencapai 2,429 juta ton, naik lebih dari 400% dibandingkan periode sama dalam lima tahun terakhir.

Amran menambahkan, Bulog diperkirakan akan menyerap 400.000-500.000 ton beras dari gabah petani dalam negeri pada Juni 2025. Dengan langkah ini, Kementan optimistis dapat menekan praktik permainan harga dan menjaga stabilitas harga beras ke depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Panglima TNI Hadiri Gala Premiere Film BELIEVE : Kisah Patriotisme Prajurit Yang Menginspirasi dan Patut Ditonton

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara gala premiere film BELIEVE yang digelar di XXI Plaza Senayan, Jakarta...

Berita Terkait