Gunung Merapi terlihat memuntahkan guguran lava. (BPPTKG/BPPTKG)
KORANBOGOR.com,YOGYAKARTA-Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada Minggu (8/6/2025) periode pengamatan pukul 00.00–24.00 WIB, tercatat tujuh kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah Kali Putih dan 1.800 meter ke arah Kali Bebeng di sektor barat daya.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, menyatakan, “Secara visual, gunung tampak jelas hingga tertutup kabut tipis. Asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang, mencapai ketinggian 50 meter di atas puncak.” Kondisi cuaca bervariasi dari cerah hingga hujan ringan, dengan suhu udara 20,3–23,5 °C dan kelembapan 99%.
Dari sisi kegempaan, aktivitas gempa guguran tercatat 73 kali, gempa hybrid 138 kali, gempa vulkanik dangkal 12 kali, dan gempa tektonik jauh dua kali. Suplai magma yang masih berlangsung berpotensi memicu awan panas guguran di zona bahaya.
Saat ini, Gunung Merapi berada pada status Level III (Siaga). BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di wilayah potensi bahaya, yaitu sektor selatan-barat daya (Sungai Boyong hingga 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga 7 km) serta sektor tenggara (Sungai Woro hingga 3 km dan Sungai Gendol hingga 5 km).
Masyarakat diminta waspada terhadap bahaya lahar dan awan panas, terutama saat hujan di sekitar puncak, serta potensi gangguan akibat abu vulkanik. BPPTKG akan meninjau ulang status Merapi jika terjadi perubahan aktivitas vulkanik yang signifikan.