Prosesi Pemakaman Massal di Teheran: Duka dan Kemarahan Warga Iran Pasca-Serangan Israel

Harus Baca

Israel melakukan serangan udara besar-besaran ke Iran, pada Jumat, 13 Juni 2025. Serangan tersebut menewaskan sejumlah komandan Garda Revolusi Iran (AP/Vahid Salemi)

KORANBOGOR.com,TEHERAN-Ratusan ribu warga Iran memadati Jalan Azadi sepanjang 4,5 kilometer di ibu kota pada Sabtu (28/6/2025) untuk menghadiri prosesi pemakaman massal sejumlah tokoh penting militer dan nuklir yang tewas dalam serangan Israel selama konflik 12 hari. Prosesi ini menjadi simbol duka sekaligus semangat perlawanan warga Iran pasca-gencatan senjata pada Selasa (24/6/2025) yang disponsori Amerika Serikat (AS).

Tokoh-Tokoh yang Dimakamkan

Di antara yang dimakamkan adalah Jenderal Hossein Salami, Kepala Garda Revolusi Iran, dan Jenderal Amir Ali Hajizadeh, Kepala Program Rudal Balistik Iran, yang tewas pada hari pertama perang, 13 Juni 2025, akibat serangan mendadak Israel terhadap infrastruktur militer dan nuklir Iran. Selain itu, Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Darat Iran, juga dimakamkan di kompleks pemakaman Behesht-e-Zahra, berdampingan dengan saudaranya yang gugur pada perang Iran-Irak 1980-an. Pemakaman ini juga mencakup 30 komandan Garda Revolusi, 11 ilmuwan nuklir, dan jaksa kontroversial penjara Evin, Ali Ghanaatkar, yang akan dimakamkan di kota suci Qom.

Serangan Israel selama dua minggu menargetkan delapan fasilitas nuklir dan lebih dari 720 situs militer Iran, menewaskan sedikitnya 1.000 orang, termasuk 417 warga sipil, menurut kelompok aktivis HAM berbasis di Washington. Sebagai respons, Iran meluncurkan lebih dari 550 rudal balistik ke Israel, yang meskipun sebagian besar dicegat, menyebabkan 28 korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.

Israel menyebut serangan militernya sebagai tindakan preventif untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, yang dianggap sebagai ancaman eksistensial. Namun, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pesan videonya pada 26 Juni 2025, membantah klaim AS bahwa situs nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan telah hancur, menyebut serangan itu “tidak signifikan” dan mengklaim kemenangan moral bagi Iran.

Prosesi pemakaman di Teheran dihadiri lebih dari satu juta warga, menurut media pemerintah, meskipun angka ini belum diverifikasi secara independen. Peti jenazah para komandan diarak dengan truk terbuka, diiringi lautan pelayat yang meneriakkan “Matilah Amerika” dan “Matilah Israel.” Pemerintah Iran menutup kantor-kantor pemerintah untuk memungkinkan pegawai menghadiri acara ini.

Ketidakhadiran Khamenei dalam siaran resmi memicu spekulasi tentang kondisi kesehatannya, terutama setelah ia hanya muncul lewat video pada 26 Juni 2025. Namun, sejumlah pejabat tinggi hadir, termasuk Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi, Kepala Pasukan Quds Jenderal Esmail Qaani, dan Jenderal Ali Shamkhani, penasihat senior Khamenei yang hadir dengan bantuan tongkat akibat luka dari serangan awal.

Suasana di Teheran tidak hanya dipenuhi duka, tetapi juga semangat perlawanan. Ahmad Mousapoor, warga berusia 43 tahun, menyatakan, “Ini bukan gencatan senjata, ini hanya jeda. Kami pasti akan membalas mereka.” Pernyataan ini mencerminkan tekad sebagian warga Iran untuk melanjutkan perjuangan meskipun gencatan senjata telah diberlakukan.

Konflik ini dipicu oleh ketegangan panjang antara Israel dan Iran, terutama terkait program nuklir Iran yang diklaim bersifat damai oleh Teheran. Israel, yang melihatnya sebagai ancaman, melancarkan serangan untuk menghambat kemajuan nuklir Iran. Meski gencatan senjata telah diberlakukan, ketegangan tetap tinggi, dengan kedua belah pihak saling klaim kemenangan.

Prosesi pemakaman ini menjadi momen penting bagi Iran untuk menunjukkan solidaritas nasional dan tekad melawan tekanan eksternal, sekaligus menegaskan posisinya di tengah konflik yang belum sepenuhnya usai.

Lebih detail tentang serangan Israel

Program nuklir Iran

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Brasil, Italia, Prancis, dan Polandia Amankan Tiket Perempat Final VNL 2025 Putra

KORANBOGOR.com-Brasil, Italia, juara bertahan Prancis, dan Polandia telah memastikan tempat di perempat final Volleyball Nations League (VNL) 2025 Putra....

Berita Terkait