KORANBOGOR.com,SLEMAN-Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG),pada periode pengamatan Sabtu (5/7/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, terjadi satu kali awan panas guguran (APG) atau yang dikenal masyarakat lokal sebagai “wedus gembel” dengan jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya.
Kepala BPPTKG,Agus Budi Santoso,menyatakan,“Selain awan panas,teramati pula lima kali guguran lava ke arah barat daya,yakni Sungai Krasak dan Sungai Sat,dengan jarak luncur maksimum 1.300 meter.”
Aktivitas kegempaan juga tercatat intens,meliputi 86 gempa guguran,114 gempa hybrid/fase banyak,satu gempa frekuensi rendah,satu gempa vulkanik dangkal,dan satu gempa tektonik jauh.
Saat ini,status Gunung Merapi masih berada pada level III (Siaga).
BPPTKG memperingatkan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya,mencakup Sungai Boyong (maksimal 5 km),Sungai Bedog,Krasak,dan Bebeng (maksimal 7 km),serta di sektor tenggara meliputi Sungai Woro (maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (maksimal 5 km).
Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di zona bahaya yang telah ditetapkan. BPPTKG juga mengingatkan agar warga mewaspadai potensi lahar dan awan panas, terutama saat hujan, serta mengantisipasi dampak abu vulkanik.
“Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu awan panas guguran di daerah potensi bahaya,” tambah Agus.
BPPTKG akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi dan mengevaluasi statusnya jika terjadi perubahan signifikan. Masyarakat diminta tetap tenang namun waspada serta mematuhi arahan dari pihak berwenang.