KORANBOGOR.com,YOGYAKARTA-Nama besar Universitas Gadjah Mada (UGM) terancam tercoreng akibat kontroversi ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Presidium Forum Alumni Kampus Seluruh Indonesia (Aksi), Nurmadi H. Sumarta, menyatakan kekecewaannya kepada media, Minggu (6/7/2025).
“Jokowi telah mempermalukan UGM. Bukti-bukti kepalsuan ijazah semakin bertambah,” ujarnya.
Isu ini mencuat setelah pernyataan politikus senior PDIP, Bambang Beathor Suryadi, yang menyebut Jokowi mencetak ulang ijazah Fakultas Kehutanan UGM di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat.
Sorotan publik semakin tajam menyusul rencana Biro Wasidik Mabes Polri untuk menggelar perkara khusus terkait keabsahan ijazah Jokowi, yang dijadwalkan ulang dari Rabu (3/7/2025) menjadi Kamis (10/7/2025).
Nurmadi menegaskan bahwa kontroversi ini telah membuat nama UGM menjadi bahan cibiran, menimbulkan keprihatinan di kalangan alumni. Ia mendukung langkah Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak (Relagama Bergerak) yang mendesak UGM dan Jokowi untuk transparan mengenai rekam jejak pendidikan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM.
“Forum Aksi mengajak seluruh warga hadir di Balairung UGM pada Selasa, 8 Juli 2025, untuk mendukung usulan tersebut,” tambah Nurmadi. Ia menilai, UGM dan Jokowi seharusnya menyelesaikan polemik ini secara kekeluargaan dan elegan dengan membuka dokumen ijazah yang masih menjadi kontroversi.
Nurmadi menekankan pentingnya kejelasan status ijazah Jokowi sebagai dokumen negara. “Untuk kebenaran sejarah, status ijazah mantan presiden harus benar-benar jelas,” tutupnya.