KORANBOGOR.com,BREBES-Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meresmikan Pasar Bawang Sengon Brebes, Jateng, Sabtu (19/8). Pasar tersebut telah direvitalisasi dengan wajah baru yang lebih bagus dan tertata.
Pasar tersebut kini sudah ditempati para pedagang bawang. Dilengkapi dengan fasilitas toilet dan musholla, Pasar Bawang Sengon Brebes memberikan kenyamanan kepada pedagang dan pembeli.
Kini Pasar Bawang Sengon Brebes sudah bisa dioperasionalkan oleh para pedagang sebagai lahan untuk berjualan. Dalam peresmian itu, Ganjar sekaligus membagikan sertifikat redistribusi tanah dan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Sementara itu, salah satu pedagang bawang di Pasar Sengon Brebes bernama Sariroh, 43, berterima kasih kepada Ganjar yang sudah memperhatikan rakyat kecil dengan merevitalisasi pasar tradisional.
Sariroh mengatakan, dulunya Pasar Sengon Brebes tampak kotor dan bangunan pasar terasa sempit. Namun, Sariroh bersyukur karena sekarang pasar ini sudah direvitalisasi oleh Ganjar.
“Bagus, jadi tempatnya luas tidak bocor lagi terus dulu jelek juga. Sekarang lebih bersih dan bagus. Jualannya semakin nyaman, dan sekarang udah satu tahun lebih jualan bawang di sini,” kata dia.
Revitalisasi Pasar Sengon menggunakan bantuan keuangan (bankeu) tahun anggaran 2022 dengan nilai Rp 3,3 miliar. Peresmian ditandai Ganjar dengan pemotongan tumpeng bersama ratusan pedagang.
“Kita cek pasarnya dan waktu itu kita mulai baru konstruksi dan alhamdulillah hari ini sudah jadi. Mudah-mudahan manfaatlah untuk masyarakat,” kata Ganjar di lokasi.
Diketahui, Ganjar telah mengecek rehab Pasar Sengon Brebes pada November 2022 lalu. Saat itu progres rehab pasar yang menjual aneka bawang ini baru selesai 17 persen.
Sejak memimpin Jateng pada 2013, pembangunan pasar tradisional memang menjadi salah satu konsern Ganjar. Tak tanggung-tanggung, Ganjar menggelontorkan anggaran Rp360 miliar untuk merevitalisasi 79 pasar tradisional di Jateng. Program itu sejalan dengan visi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melalui program revitalisasi 5.000 pasar tradisional.