Pelatihan Batik Jumputan Sebagai Pengenalan Budaya KepadaPeserta Didik di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3

Harus Baca

KORANBOGOR.com,YOGYAKARTA-SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 baru-baru ini menggelar pelatihan batik jumputan sebagai upaya mengenalkan kekayaan budaya lokal kepada para siswanya. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan teknik batik jumputan, yang menjadi bagiandari warisan budaya Indonesia, kepada generasi muda.

Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan seni, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya bangsa.

Batik jumputan merupakan salah satu teknik batik yang dikenal dengan proses pengikatan dan pencelupan untuk menciptakan pola khas.

Meski teknik ini tergolong lebih sederhana dibandingkan batik tulis, pembuatan batik jumputan tetap memerlukan kreativitas, ketelitian, dan kesabaran.

Dengan mempraktikkan teknik ini, siswa tidak hanya belajar tentang tekstur, warna,dan desain, tetapi juga mengasah keterampilan motorik halus melalui proses mengikat, mencelup, dan merapikan kain.

Menurut salah satu guru pengampu di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3, pelatihan ini juga merupakan bagian dari upaya sekolah untuk melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Sekolah dasar memang dapat memilih enam tema utama sebagai pedoman pelaksanaan P5, di antaranya adalah kearifan lokal.

Tema ini dianggap relevan karena di sekitar lingkungan sekolah terdapat pengrajin batik jumputan yang dapat dijadikan sumber inspirasi belajar.
Pelatihan batik jumputan diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya melestarikan budaya Indonesia.

Selain itu, proses kreatif yang terlibat dalam pembuatan batik dapat mendorong imajinasi dan inovasi siswa, sehingga mereka dapat mengekspresikan diri melalui seni.

Dengan adanya kegiatan ini,diharapkan siswa semakin menghargai keragaman budaya di Indonesia serta memahami pentingnya menjaga warisan budaya yang ada.

Sebagai bagian dari pelaksanaan proyek P5, batik jumputan dianggap sebagai objek yang sangat dekat dengan kehidupan siswa, menjadikannya sebagai medium yang efektif dalam pembelajaran berbasis budaya lokal.

Dengan mengintegrasikan budaya sekitar ke dalam kegiatan belajar, SD
Muhammadiyah Wirobrajan 3 berharap dapat membangun siswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter yang mencintai dan melestarikan budayanya.

Proses pembuatan batik berjalan dengan lancar. Seluruh siswa berhasil
membuat batik sesuai estimasi waktu yang ditentukan. Setelah semua proses yang telah disebutkan selseai, langkah berikutnya adalah finishing.

Pada kegiatan finishing, karya siswa diambil oleh kami untuk dilakukan penyeterikaan dan pemberian sablon sebagai identitas karya.

Setelah karya rapi lengkap dengan sablon kemudian batik jumputan dikembalikan lagi kepada siswa sesuai dengan hasil yang mereka kerjakan. Berikut ini adalah dokumentasi pengembalian karya kepada siswa sebagai penutup dari rangkaian program pelatihan batik jumputan di kelas IV C:

Penulis : Aruna Ngesti Lestari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Timnas Takluk Jangan Bully Pemain, Pengamat : Pelatih Yang Harus Bertanggung Jawab

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Timnas Indonesia takluk dengan skor 0-1 saat menjamu Filipina Sabtu (21/12) di Stadion Manahan Solo Jawa Tengah dalam laga...

Berita Terkait