KORANBOGOR.com,JAKARTA-Grand final Proliga 2025 dipastikan tak menggunakan Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK) seperti halnya pada musim 2024. Kompetisi bola voli nasional musim depan itu akan digelar pada 3 Januari sampai 11 Mei 2025. Untuk edisi ini, Semarang akan jadi kota pembuka dan Yogyakarta sebagai lokasi grand final.
Ketua Umum PP PBVSI, Imam Sudjarwo mengatakan, PBVSI tak lagi menggunakan venue berkapasitas 16 ribu itu karena beberapa pertimbangan.
“Pertimbangan pertama karena timnya tidak terlalu banyak ya. Jadi ada yang hanya lima, seperti itu kan. Kemudian yang kedua, memang kita sebelumnya memang sudah order lebih dulu di Yogyakarta,” jelas Imam dalam jumpa persnya di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa 17 Desember 2024.
Imam mengaku awalnya tuan rumah untuk grand final ada dua, yaitu di GOR Amongrogo Yogyakarta dan Indonesia Arena Jakarta. Namun, PP PBVSI kemudian mempertimbangkan hal lainnya sehingga diputuskan seluruh final di Kota Pelajar.
Menurut Imam, keputusan final digelar di Yogyakarta merupakan upaya mereka mengobati kekecewaan masyarakat Kota Gudeg dan sekitarnya karena musim lalu batal menggelar puncak kompetisi di sana.
“Kalau Yogyakarta itu penontonnya sampai dari Purwokerto, kemudian Sukoharjo, Gombong, Magelang, Solo, itu semua. Yang lalu, mereka kecewa kok dipindahkan. Saya berjanji tahun ini kita pindahkan lagi ke sana,” ucap Imam.
“Ya semua (kota) banyak penontonnya, tapi di DI Yogyakarta itu penontonnya paling banyak,” lanjutnya.
Meski begitu, pria berusia 55 tahun tersebut berjanji akan mengembalikan grand final ke Indonesia Arena pada Proliga 2026.
“Sebenarnya tak hanya Indonesia Arena, tapi kami juga mengesampingkan kota-kota lain, seperti Semarang juga minta, Surabaya juga. Makanya, Surabaya kami kasih untuk Piala Dunia U21 untuk tahun 2025,” pungkas Imam