KORANBOGOR.com,JAKARTA-Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Paiman Raharjo dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu setelah video rapat penggalangan dukungan kepada calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Yang di dalam media sosial dan berita itu kami catat dukungan itu kepada saudara Gibran Rakabuming Raka,” kata Ketua Relawan Pusat Barisan Soekarnois-Ganjar for Presiden Ugik Kurniadi, di pelataran gedung Bawaslu, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu, 1 November 2023.
Ugik mengatakan, laporan itu diajukan setelah beredar video penggalangan dukungan kepada calon wakil presiden Gibran . Wali Kota Solo itu berpasangan dengan Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju atau KIM.
Paiman lahir pada 17 Juni 1967 di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang memiliki delapan bersaudara. Ia dikenal sebagai salah satu perantau sukses asal Klaten yang memiliki latar belakang keluarga kurang mampu. Sebelum memiliki jabatan sebagai Wamendes PDTT di Kabinet Indonesia Maju, ia bukan sosok yang berkecukupan. Hal tersebut sesuai dalam buku autobiografinya, Tukang Sapu jadi Profesor yang menceritakan kesulitan menempuh pendidikan karena miskin.
Setelah lulus dari SMP di Klaten pada 1985, Paiman memilih mencari keberuntungan di Jakarta. Saat itu, ia masih tergolong muda, tetapi tidak menyerah menghadapi tantangan hidup di Jakarta. Ia mengawali karier sebagai tukang sapu di Yayasan Gembala Baik. Meskipun menjadi tukang sapu, tetapi ia tetap tidak menyerah. Ia masih melanjutkan pendidikan di Sekolah Teknik Menengah (STM) Budhaya Jakarta yang lulus pada 1989.
Usai lulus dari STM, ia melanjutkan pendidikan sarjana dalam Ilmu Administrasi dan Magister Administrasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan doktor Ilmu Administrasi di Universitas Padjajaran, Bandung.
Setelah menyelesaikan pendidikan, ia mendapatkan berbagai posisi strategis di Universitas Moestopo Jakarta, mulai dari kepala sub-bagian (kasubag), wakil dekan, direktur program pascasarjana, sampai rektor.
Paiman Raharjo berhasil menjadi Wamendes PDTT. Saat menjabat sebagai Rektor Universitas Moestopo Jakarta periode 2022-2027, ia ditunjuk Jokowi menjadi Wamendes PDTT. Pada 17 Juli 2023, Presiden Jokowi merombak Kabinet Indonesia Maju dan melantik Paiman menjadi Wamendes PDTT periode 2023-2024.
Kepergok Kampanye Dini
IKLAN
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Media sosial tengah ramai dengan beredarnya video Wakil Menteri Desa (Wamendes) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Paiman Raharjo, yang diduga memimpin rapat kemenangan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
“Bapak-ibu kita menindaklanjuti rapat yang kedua. Kita sudah sepakat membantu Mas Gibran untuk memenangkan pemilu (pemilihan umum) di 2024,” kata Paiman, dalam sebuah video pendek yang diterima Tempo, pada Senin, 30 Oktober 2023.
Dalam video tersebut, Paiman terlihat duduk mengenakan kaus dan topi berwarna merah. Dia didampingi tiga orang di sisi kiri dan kanan dengan sejumlah tamu meriung di depannya. Mantan Rektor Universitas Prof. Moestopo itu juga mengatakan kepada tamu, hasil rapat itu akan dilaporkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno.
“Setelah rapat hasilnya apa, saya akan sampaikan kepada Pak Pratikno dan Pak Jokowi,” tutur Paiman.
Saat dimintai konfirmasi, Paiman mengatakan bahwa pertemuan tersebut adalah relawan Sadulur Jokowi yang telah dibentuk sejak 2012 silam. “Itu rapat rutin biasa di rumah,” kata dia melalui sambungan telepon, Senin, 30 Oktober 2023.
Dia mengatakan sikap Sedulur Jokowi saat ini mendukung Gibran. Pasalnya, sejak 2012 mereka sudah mendukung Jokowi hingga menjadi presiden dalam dua periode. Paiman juga mengaku menjabat sebagai ketua umum relawan itu.
Meski begitu, dia menjelaskan sudah menyampaikan kepada anggota Sedulur, posisinya hanya memantau kerja anggota Sedulur saja. Ia juga memastikan tidak terlibat dalam kerja anggota panitia.
“Saya pejabat negara kan enggak boleh,” ucap Wamendes Paiman. “Saya bilang gitu, kan.”