KORANBOGOR.com,JAKARTA-Ketua Tim Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira mendukung program food estate yang dicetuskan Presiden Joko Widodo yang menurutnya lebih baik ketimbang contract farming.
Wacana penggantian food estate menjadi contract farming tengah diusung oleh salah satu calon presiden Anies Baswedan.
Menurut Anies, food estate cenderung membuat negara menguasai produk secara sentralistik.
Selain itu kepastian hasil tani hanya untuk petani di kawasan food estate. Hal itu menjadi salah satu agenda pangan yang bakal dibawa Anies.
Namun Anggawira mengatakan bahwa ada perbedaan yang besar dan mendasar antara food estate dan contract farming.
Anggwira yang juga alumni Institute Pertanian Bogor (IPB) mendukung program kerja Presiden Joko Widodo perihal food estate.
“Food estate ini membuka lahan dan petani ataupun pihak swasta bisa memakai lahannya untuk bertani dan kemudian hasil produknya dibeli oleh BUMN Pangan (ID Food),” tegas Anggawira.
Maka dari itu food estate merupakan program yang lebih lengkap dari hulu ke hilir dibandingkan dengan contract farming.
“Food estate ini ekosistem yang saling support kalau contract farming itu hanya membahas sebagian saja dan tidak menyelesaikan semuanya,” ujar Anggawira.
“Dalam food estate ada contract farming, tapi dalam contract farming tidak ada upaya penyediaan lahan pertanian seperti food estate,” lanjutnya.
Food etaste juga memiliki daya saing produk lokal yang semakin meningkat.
Impor komoditas pangan bisa ditekan dan data saing harga produk komoditas pangan lokal meningkat dan biaya produksi menjadi lebih murah.
Relawan Pengusaha Muda Nasional |