KORANBOGOR.com,DEPOK-Mahasiswa Universitas Indonesia, khususnya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), memberikan apresiasi yang tinggi terhadap gagasan yang disampaikan Ganjar Pranowo dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.Â
Tabina Almira, salah satu mahasiswi FISIP UI, di kampusnya, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9), menyatakan kagum dengan pemaparan Ganjar, terutama terkait dengan isu kesehatan mental yang sangat relevan bagi generasi muda saat ini.Â
“Tadi memaparkan beberapa materi untuk Indonesia Emas, terus saya lihat ada beberapa poinnya yang highlight itu adalah poin di kesehatan.
Dia (Ganjar) akan memberikan fasilitas kesehatan mental, yang mana itu menjadi atensi gen Z sekarang,” kata Tabina dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (19/9).
Tabina mengakui bahwa Ganjar menghadirkan banyak ide dan gagasan dalam paparannya, tetapi yang paling mencuri perhatiannya adalah soal kesehatan mental.Â
“Banyak materi yang dia paparkan, cuma highlight tadi, suara gen Z, mengenai mental health,” ucapnya.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh mahasiswa bernama Farrel Alfariza. Dia menuturkan Ganjar memberikan dorongan positif kepada generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.Â
“Saya menanggapi positif bagaimana program-program yang disampaikan oleh Pak Ganjar selaku tokoh hari ini (yang mengisi kuliah kebangsaan),” ujar Farrel dalam keterangan tertulis yang sama.Â
Farrel juga menyoroti perhatian Ganjar terhadap generasi muda dengan program-program yang bertujuan meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Dia merasa sangat kagum dengan paparan Ganjar.
“Secara objektif, saya sangat puas, dan saya sangat bangga sekali dengan kehadiran Pak Ganjar,” imbuhnya.
Dalam kuliah kebangsaan di FISIP UI, Ganjar antara lain menyampaikan pentingnya akses kesehatan yang merata, pelayanan kesehatan mental yang lebih baik, perbaikan sistem pendidikan kedokteran, dan dukungan terhadap industri kesehatan.
Ganjar juga menyoroti pentingnya kesehatan mental dan pendampingan dalam bidang ini. Sebab, dia merasa bahwa isu kesehatan mental masih sering diabaikan oleh banyak pihak.
Selain itu, Ganjar mengatakan bahwa untuk menghadapi bonus demografi, Indonesia perlu melakukan transformasi dalam enam pilar strategis, yang mencakup pangan, penegakan hukum, lingkungan, energi, digital, pendidikan, dan keterampilan.
Menurut Ganjar, salah satu langkah penting yang telah diambil adalah peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan.
Dengan mempersiapkan angkatan kerja muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan, Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih baik dan memaksimalkan kontribusi bonus demografi kemajuan Indonesia. (Red)